"Tidak ada masalah keamanan pada aplikasi Kudo yang menyebabkan kasus pembobolan bank BUMN," katanya kepada detikcom lewat keterangan tertulis, Rabu (11/9/2019).
"Kasus pembobolan bank BUMN terjadi bukan karena adanya celah keamanan pada aplikasi Kudo," tambahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kudo telah melakukan pengecekan kembali kepada Direktorat Siber Bareskrim Polri dan menyimpulkan bahwa tidak ada pernyataan dari Direktorat Siber Bareskrim Polri yang menyebutkan kesalahan ataupun masalah keamanan pada aplikasi Kudo," ujarnya.
Dia bilang, Kudo akan bekerjasama dengan kepolisian terkait kasus ini. Kemudian, berusaha memastikan jika aplikasi ini ialah aplikasi yang aman.
"Kudo terus melakukan usaha tanpa henti dan upaya terbaik guna memastikan aplikasi Kudo tetap menjadi aplikasi yang aman dan terpercaya untuk terus mendukung usaha memajukan warung dan usaha kecil di Indonesia," jelasnya.
Sebelumnya, Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri menangkap dua pemuda berinisial YA (24 tahun) dan RF (23 tahun). Dua pemuda ditangkap di Palembang, Sumatera Selatan karena termasuk sindikat penipuan atau pencurian secara online menggunakan sistem elektronik.
Berdasarkan keterangan tertulis, modus yang dilakukan tersangka ialah memanfaatkan aplikasi Kudo. Bank sendiri mencatat kerugian Rp 1,3 miliar karena aksi dua pelaku.
"Modus yang dilakukan oleh para tersangka yaitu melakukan top up dan transfer menggunakan aplikasi Kudo dengan menggunakan virtual account bank BUMN, namun saldo yang ada dalam akun Kudo tersangka tidak berkurang atau tidak terpotong, sementara dalam virtual account bank tercatat bahwa top up dan transfer tersebut sukses/berhasil," bunyi keterangan tersebut.
(eds/eds)