Cicilan KPR Berat? Pindah Saja ke Bank Berbunga Ringan

Cicilan KPR Berat? Pindah Saja ke Bank Berbunga Ringan

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Selasa, 01 Okt 2019 13:17 WIB
Foto: Tim Infografis: Luthfy Syahban
Jakarta - Bunga kredit pemilikan rumah (KPR) masih tinggi. Hal ini turut mempengaruhi besaran cicilan nasabah, apalagi nasabah floating yang makin terasa sesak karena cicilannya bertambah besar.

Perencana keuangan Mitra Rencana Edukasi (MRE) Andy Nugroho menjelaskan memang banyak nasabah yang akhirnya memilih untuk take over atau memindahkan KPRnya ke bank lain.

Menurut dia, take over yang dilakukan oleh debitur akan terasa jika bank pemberi KPR sebelumnya lebih tinggi dibanding bank baru.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Misalnya bank yang sebelumnya bunga hanya fix sebentar lalu berikutnya bunga mengambang dan cicilan terasa berat. Kalau pindah ke bank dengan bunga yang lebih murah, maka cicilan juga akan lebih murah," kata Andy saat dihubungi detikcom, Selasa (1/10/2019).

Andy mengatakan, nasabah juga harus memperhatikan secara detail syarat untuk pemindahan KPR tersebut. Mulai dari harga pasaran rumah sampai bunga dan perhitungan cicilan yang diberikan oleh bank yang baru.

"Pastikan kalau ingin pindah KPR bank yang baru akan memberikan skema bunga yang sesuai keinginan. Misal flat atau fixnya cukup lama dan bunga atau cicilan lebih rendah," imbuh dia.


Salah satu nasabah PT Bank Tabungan Negara Tbk, Dania mengaku sudah memindahkan KPR nya ke bank lain. Yakni CIMB Niaga.

Saat itu awal 2018 dia mengaku sangat berat untuk membayar cicilan di BTN di tahun kedua setelah masa flat habis. Awal kredit, dia mendapatkan fasilitas kredit dengan bunga 8% untuk flat 2 tahun dengan masa cicilan 20 tahun.

"Setelah flatnya habis 8%, jadilah dia naik ke 11%. Sesak napas saya rasanya kalau harus mengikuti bunga yang terlalu tinggi. Akhirnya saya cari informasi untuk take over dan dapat penawaran menarik dari bank lain," ujar dia.

Di bank yang baru, Dania mendapatkan bunga KPR 6% flat selama 5 tahun. Bunga ini bahkan jauh lebih kecil dibandingkan bunga flat pada bank sebelumnya.

Dia menyebut di bank yang baru, dia mendapatkan informasi dari marketing. Ada dua penawaran yakni pengurangan jumlah cicilan atau tenor yang berkurang.

"Aku pilih cicilan di range yang sama aja seperti di bank sebelumnya. Tapi tenor berkurang, ya aku bisa dapat tenor 13 tahun lah totalnya dari 20 tahun di bank sebelumnya," imbuh dia.

Saat mengajukan take over, Dania mengatakan dia dikenakan biaya 1% untuk pembayaran penalti. Besarannya tergantung dari pinjaman nasabah di awal.




(kil/fdl)

Hide Ads