Biasanya, bunga atau imbal hasil yang diberikan lebih tinggi dari rata-rata investasi si produk keuangan lainnya. Berikut berita selengkapnya:
Lanjut ke halaman berikutnya >>>
Kali ini, detikcom akan mengupas bagaimana caranya 'panen uang' dengan menjadi lender di fintech peer to peer lending ini.
Mengutip laman resmi sikapiuangmu.ojk.go.id yang boleh menjadi penyedia dana adalah warga negara Indonesia (WNI) atau warga negara Asing (WNA) baik perseorangan, badan hukum maupun lembaga internasional.
"Selain memudahkan akses pelaku usaha terhadap sumber pendanaan, kehadiran P2P lending juga membuka ruang alternatif investasi bagi pemberi pinjaman," tulis keterangan tersebut, dikutip Senin (14/10/2019).
Alternatif investasi ini sudah diatur dalam Peraturan OJK 77/POJK.01/026 tentang layanan pinjam meminjam uang berbasis teknologi informasi. Sehingga pemberi pinjaman bisa menyalurkan dengan aman, karena dilindungi oleh regulator.
Dalam aturan itu juga disebutkan, layanan fintech ini harus memiliki perjanjian dan transparansi seperti jumlah dana yang dipinjamkan ke investor, tujuan pemanfaatan dana, besaran bunga pinjaman hingga jangka waktu pinjaman.
Imbal hasil yang didapatkan jika menjadi lender di peer to peer lending sekitar 14-20% per tahun. Imbal hasil diberikan tergantung risiko investasi yang disalurkan oleh P2P. Karena itu, lender diharapkan mempelajari dengan teliti terkait imbal hasil dan penyaluran dana.
Setiap investasi pasti memiliki risiko, termasuk investasi di P2P yang menyediakan banyak kemudahan. Misalnya, risiko kehilangan dana maupun penurunan kemampuan finansial baik yang diakibatkan oleh penyalahgunaan, penipuan, maupun force majeur dari setiap transaksi yang dilakukan.
"Oleh karena itu, kamu harus berhati-hati dalam memilih calon peminjam dana. Pastikan dia memiliki reputasi yang baik, agar terhindar dari risiko gagal bayar serta penyalahgunaan dana atau fraud," jelas keterangan tersebut.
Lanjut ke halaman berikutnya >>>
Mengutip kalkulator investasi di fintech Koinworks, jika berinvestasi nominal Rp 5 juta dan memilih risiko investasi yang tinggi, maka dalam satu tahun Anda akan mendapatkan keuntungan Rp 1,55 juta. Jika risiko sedang maka keuntungan yang didapatkan selama satu tahun Rp 1,2 juta dan risiko rendah akan mendapat keuntungan Rp 950 ribu.
Selanjutnya simulasi dari fintech Investree, jika menginvestasikan Rp 5 juta dan memilih grade risiko tinggi maka bunga yang diberikan adalah di kisaran 14-20%. Jadi, jika periode pendanaan selama 180 hari, maka total keuntungan yang didapatkan sebanyak Rp 500 ribu.
Estimasi dan lama return diformulasikan berdasarkan rata-rata rekapitulasi pendanaan yang telah terjadi di Investree dengan parameter, grade dan rate yang dipilih.
Kemudian simulasi keuntungan dari fintech Amartha, dengan minimum nominal pendanaan sebesar Rp 5 juta dan risiko kredit yang tinggi maka keuntungan yang didapatkan selama 50 minggu sebesar Rp 750 ribu.
Setiap pemberi dana harus menelusuri dan mempelajari tentang pendanaan di fintech peer to peer lending. Kemudian melakukan analisis pinjaman berdasarkan informasi yang tertera di lembar fakta.
Selanjutnya pemilik dana menentukan jumlah ke tawaran pinjaman yang dipilih. Setelah itu, pendana menerima pengembalian pinjaman beserta bunga yang dapat didanai kembali pada tawaran pinjaman lainnya.
Lanjut ke halaman berikutnya >>>
Mengutip koinworks.com, Senin (14/10/2019), pendanaan yang tepat bisa memberikan keuntungan yang berlipat. Pasalnya Koinworks memberikan bunga efektif hingga 18% per tahun.
Selain itu KoinWorks juga menyisihkan sebagian pendapatan untuk menjamin keamanan dana para pendana yang tersalur melalui platform KoinWorks. Di KoinWorks investasi mulai Rp 100.000 sudah bisa menjadi pemberi pinjaman online dengan bunga tinggi.
KoinWorks sebagai penyelenggara P2P memberi akses yang mudah dan terjangkau bagi pendana dan peminjam untuk memenuhi kebutuhan finansial. KoinWorks memangkas biaya dan mempercepat proses sehingga lebih efektif daripada lembaga keuangan tradisional.
Peminjam yang mencari pinjaman online tanpa jaminan non bank dengan bunga pinjaman lebih rendah akan dihubungkan dengan pendana yang mencari return pendanaan alternatif yang lebih menguntungkan.
"Dengan kata lain, peminjam membayar lebih sedikit, pendana mendapatkan lebih banyak," bunyi keterangan tersebut.
Untuk fintech Amartha juga memberikan keuntungan hingga 15% per tahun. Cara kerjanya pendana akan memilih mitra peminjam sesuai dengan pertimbangan risiko. Selain itu juga ada yang memilih berdasarkan lokasi, jenis usaha dan plafon pinjaman.
Amartha juga memberikan prediksi, pembayaran pokok dan margin secara mingguan kepada pendana. Dana tersebut dapat digunakan untuk mendanai kembali atau ditarik.
Kemudian untuk Tanifund, fintech P2P yang memberi fasilitas untuk pendana dan petani untuk menghasilkan panen yang sukses. Cara kerjanya, pendana bisa memilih investasi di program peternakan, pertanian sampai perikanan.
Setiap program budidaya unik dan memiliki profil imbal hasil maupun risiko yang berbeda-beda. Tanifund juga menyediakan prospektus agar pendana bisa memahami produk maupun prosesnya.
Jika penggalangan dana sudah berakhir, petani akan mulai budidaya sesuai jadwal. Seluruh kegiatan bertani dan pembelanjaan akan diawasi secara dekat. Setelah itu, petani binaan Tanifund sudah menggunakan perangkat komunikasi. Hal ini untuk mempermudah monitoring dari pendana agar tetap mendapatkan informasi atau perkembangan terbaru secara rutin.
Pembiayaan Tanifund memiliki skema bagi hasil yang bervariasi. Semua tergantung pada jenis program budidaya. Skema paling umum yang dilakukan adalah 40% untuk pemodal, 40% untuk penggarap program budidaya dan 20% untuk Tanifund.
Persentase imbal hasil yang ditampilkan pada program dengan pembiayaan jenis inilah yang merupakan kisaran estimasi dari konservatif hingga optimis.
Rata-rata bunga deposito perbankan untuk jangka waktu satu tahun berada di kisaran 4,5% - 6%. Namun risiko di deposito terbilang rendah.