"Kami berharap, persoalan ini segera diselesaikan dalam waktu yang singkat. Sehingga warga kami bisa mendapatkan pengembalian dana sesegera mungkin sebagai bentuk upaya meningkatkan lingkungan investasi yang baik serta menjaga stabilitas perekonomian Indonesia," tutur Kim dilansir dari laman resmi DPR RI, Rabu (18/12/2019).
Tercatat ada sekitar 470 warga Korsel yang jadi korban asuransi Jiwasraya. Dengan embel-embel asuransi milik perusahaan pelat merah, banyak orang Korsel yang tertarik jadi nasabah Jiwasraya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemarin, kami juga baru selesai rapat dengan OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Kemudian, siangnya ada pertemuan khusus mengenai Jiwasraya. Kami sangat memperhatikan sekali kasus ini. Sehingga, kami akan mengadakan rapat gabungan dengan Komisi VI DPR dan Kementerian BUMN," ujar Dito.
Politisi Partai Golongan Karya (Golkar) ini juga mengungkapkan baik secara resmi maupun tidak resmi sudah bertemu dengan Kementerian BUMN dalam, hal ini Wakil Menteri (Wamen) Kementerian BUMN Kartika Wirjoatmodjo. Menurutnya Kementerian BUMN juga menaruh perhatian besar terhadap persoalan Jiwasraya dan akan segera menyelesaikannya dalam kurun waktu dekat.
"He fully aware about Jiwasraya dan mereka sudah membentuk Jiwasraya Putra yang terdiri dari empat BUMN yaitu BTN, Telkom, KAI dan Pegadaian. Dan ini sudah dikasih ijin oleh OJK untuk kurun waktu 6 bulan untuk investor masuk. Deadline-nya sampai bulan Mei dalam 6 bulan mendatang," tuturnya.
Sebelumnya, salah satu nasabah Asuransi Jiwasraya menitikkan air mata saat mengadu soal penunggakan pembayaran polis asuransi Jiwasraya di depan Komisi VI DPR.
Kim Ki Pong namanya, wanita asal Korea Selatan ini mengeluhkan dana pensiun suaminya yang tertahan di Asuransi Jiwasraya. Pembayaran polis dan uang pokok yang ditanamkan, hingga kini belum ada pengembalian.
Kim juga mengatakan hingga suaminya meninggal di Indonesia pun, uang milik keluarganya masih tertahan di Jiwasraya. Kim juga mengatakan ingin pulang ke negaranya namun tidak memiliki dana.
"Saya punya dana pensiun suami saya, saya hanya mau pulang ke Korea, hanya tinggal sendiri di sini. Suami saya juga sudah meninggal di sini," ucap Kim berlinang air mata di depan anggota DPR Komisi VI, Jakarta, Rabu (4/12/2019).
(das/fdl)