Manajemen Jiwasraya tidak akan sanggup membayar polis JS Saving Plan milik nasabah senilai Rp 12,4 triliun yang jatuh tempo mulai Oktober-Desember 2019 setelah pada Oktober 2018 lalu perusahaan sempat melakukan penundaan pembayaran klaim kepada nasabah produk Saving Plan. Tertundanya pembayaran di 2018 yang berujung pada gagal bayar di 2019 bisa dibilang baru pertama terjadi. lantas, apakah Erick Thohir akan merombak direksi Jiwasraya?
Erick mengaku akan menjaga jajaran direksi Jiwasraya di bawah kepemimpinan Hexana Tri Sasongko sebagai Direktur Utama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Erick menegaskan, dia akan 'membentengi' Hexana dari intervensi manapun dalam bekerja dan mengurai kekusutan permasalahan Jiwasraya. Saat ini Hexana dipercaya sebagai Ketua Tim Penyelamat Asuransi Jiwasraya, sebelumnya menempati posisi Senior Executive Vice President Direktorat Treasury & Global Services BRI (2017).
Menurut Erick, Hexana bersedia ditugaskan pemerintah untuk bersusah payah menyelamatkan perusahaan yang tengah bermasalah.
"Karena beliau (Hexana) orang baik, terbukti mau kerja. Coba berapa banyak sekarang figur-figur bagus BUMN kita yang mau kerja di perusahaan yang kurang baik, hayo?" kata dia.
Dalam rangka 'membentengi' Hexana, Erick mengaku akan menyampaikan rencana holding BUMN asuransi kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada siang ini. Menurut dia, orang nomor satu di tanah air pun sudah memberikan restu. Hal itu juga menjadi salah satu upaya pemerintah menyelesaikan masalah Jiwasraya.
Dari holding tersebut, perusahaan akan mendapat pendanaan untuk membayar klaim polis nasabah.
"Insya Allah hari ini akan ada persetujuan dari Presiden untuk pembentukan holding asuransi supaya ada kepastian pendanaan," ungkapnya.
(hek/ara)