Fintech peer-to-peer lending (fintech lending), PT Kredit Utama Fintech Indonesia (Rupiah Cepat) menggalakkan sosialisasi rutin. Program ini sudah berjalan di 12 kota Indonesia.
Berdasarkan keterangan resmi yang diterima detikcom, Kamis (6/2/2020), sosialisasi rutin ini dilakukan untuk perluasan inklusi dan literasi terkait fintech lending maupun sebagai sarana berbagi pengetahuan terkait perusahaan fintech lending. Selain itu, Rupiah Cepat juga ingin memudahkan masyarakat yang selama ini memiliki pertanyaan seputar fintech lending.
Adapun ke-12 kota tersebut di antaranya Bogor, Jakarta, Bali, Malang, Kediri, Surabaya, Batam, Tarakan, Samarinda, Medan, Manado dan Palembang. Turut hadir Komisaris Rupiah Cepat Yolanda dan Direktur Operasional Rupiah Cepat Edwy Yunanto dalam setiap program sosialisasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka menjelaskan kepada masyarakat dan audiens selaku pengguna jasa keuangan agar cerdas dan bijak dalam memilih layanan keuangan digital. Misalnya harus sesuai dengan kebutuhan dan menghindari penggunaan aplikasi pinjaman online ilegal yang kerap mencuri data pribadi pengguna.
![]() |
"Sebagai fintech P2PL telah berizin di Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Rupiah Cepat wajib untuk mengikuti peraturan yang tercantum dalam POJK Nomor 77/POJK.01/2016 mengenai Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi. Hingga kini, Rupiah Cepat mampu mempertahankan TKB90: 100% yang berarti seluruh dana berhasil disalurkan kembali kepada pemberi pinjaman dan tidak ada gagal bayar," ucapnya.
![]() |
"Sudah lebih dari Rp 1 triliun dana yang disalurkan dari 8 ribu lebih pemberi pinjaman kepada ratusan ribu peminjam yang sebelumnya tidak memiliki akses. Rupiah Cepat optimis angka tersebut akan terus meningkat diiringi dengan semangat meningkatkan literasi keuangan digital masyarakat Indonesia," pungkasnya.