Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) buka suara mengenai skema penyehatan PT Asuransi Jiwasraya (Persero). Skema penyehatan ini tengah dibahas dalam rapat panitia kerja (Panja) DPR RI, di mana di dalamnya termasuk rencana penjualan Cilandak Town Square (Citos).
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan, dalam skema itu ada rencana pembentukan sub holding dan pembentukan perusahaan baru di bawah holding.
"Yang pasti ada sub holding yang kita buat, ada juga alternatif apakah akan membuat new co (new company) atau asuransi," katanya di Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Senin kemarin (9/3/2020).
Nantinya, sub holding membeli aset Jiwasraya, sehingga Jiwasraya punya uang tunai. Jiwasraya juga akan menjual sejumlah aset, salah satunya Cilandak Town Square (Citos).
"Nanti ada juga rencana bagaimana pembelian aset, yang pasti Jiwasraya tak akan masuk sub holding. Kemudian juga aset Jiwasraya bisa dibeli sub holding sehingga uang cash dapat langsung. Kalau nggak, kan lama," ujarnya.
"(Mana saja?) Kantor-kantor, Citos jual juga, kalau Citos mungkin dijual ke swasta atau pihak mana yang mau," ujarnya.
Dia mengatakan, aset tersebut sudah mulai ditawarkan. Namun, ia tak mengetahui kepada siapa Citos ditawarkan.
"Sudah mulai ditawarkan tapi aku nggak tahu pihak yang mana," ujarnya.
Arya juga tidak tahu berapa nilai aset tersebut tapi dari informasi yang ia terima sekitar Rp 2 triliun hingga Rp 3 triliun. Ia sendiri tak tahu bagaimana awalnya Jiwasraya mendapat aset tersebut.
"Ada kemarin yang bilang Rp 2-3 triliun. Saya nggak tahu juga," katanya.
"Aku nggak tahu, kenapa bisa punya Citos," ungkapnya.
Kapan dana nasabah mulai dikembalikan?
Pembayaran dana nasabah tahap pertama Jiwasraya rencananya dibayarkan akhir bulan ini. Pembayaran itu menunggu pembahasan panitia kerja (Panja) Komisi VI dan XI.
"Secara planning kami nanti sekitar akhir Maret pemerintah dan komisi VI dan XI di sisi lain dari segi keuangan itu akan rapat panja lagi," kata Arya.
Arya mengatakan, dalam rapat itu akan dibahas skema penyehatan serta pembayaran dana nasabah. Sejalan dengan itu, pihaknya menyiapkan dana nasabah.
"Nah dari sana, kami sudah menyiapkan skema juga BUMN, untuk bisa melakukan pembayaran kepada para nasabah tahap pertama pada bulan Maret ini, setelah rapat Panja itu. Skema dan dana sudah kita siapkan juga," sambungnya.
Meski demikian, Arya belum membeberkan nasabah mana yang akan mendapat pembayaran tersebut, apakah nasabah tradisional atau JS saving plan. Berikut juga besaran yang akan dibayarkan.
"Nanti kita tunggu saja," tambahnya.
Menurut Arya, dana pembayaran tahap pertama ini berasal dari efisiensi bisnis Jiwasraya.
"Kan selama ini banyak operasional mereka, dulu listrik, sewa kantor atau apa itu bisa diefisiensikan," ujarnya.
Simak Video "Video: Kejagung Ungkap Cara Jiwasraya Manipulasi Kerugian"
[Gambas:Video 20detik]
(acd/ang)