Kementerian Keuangan sedang mengkaji strategi pembiayaan di tengah kondisi ekonomi global yang tidak menentu akibat pandemi virus corona atau Covid-19.
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Luky Alfirman saat ini memang pasar keuangan sedang bergejolak dan diliputi ketidakpastian. Pemerintah berupaya untuk mendapatkan pembiayaan untuk menjalankan perekonomian negara.
"Kalau dilihat dari evaluasi pertama, kita akan support dari investor domestik, namun saat ini ada tren penurunan. Yang paling berat adalah ke depan, sepanjang masih volatile kita akan mengambil strategi oportunis," kata Luky dalam video conference APBN KiTa, di Jakarta, Rabu (18/3/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengungkapkan, saat ini pemerintah belum melirik pembiayaan dari surat utang global karena pasar yang sedang bergejolak. Namun ke depan jika kondisi pasar sudah kondusif pemerintah masih memiliki rencana penerbitan sukuk global, Samurai Bond dan euro bond. Nantinya dihitung kembali seberapa besar yang dibutuhkan.
Namun pemerintah sedang mempelajari tawaran pinjaman dari Asian Development Bank (ADB) dan World Bank.
"Kita lakukan seperti dengan ADB, dan World Bank sedang kita kerjakan, proses, dan besarannya," imbuh dia.
(kil/ara)