Pemerintah Masih Pikir-pikir Ambil Pinjaman dari Bank Dunia

Pemerintah Masih Pikir-pikir Ambil Pinjaman dari Bank Dunia

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Rabu, 18 Mar 2020 18:50 WIB
BUMN percetakan uang, Perum Peruri dibanjiri pesanan cetak uang dari Bank Indonesia (BI). Pihak Peruri mengaku sangat kewalahan untuk memenuhi pesanan uang dari BI yang mencapai miliaran lembar. Seorang petugas tampak merapihkan tumpukan uang di cash center Bank Negara Indonesia Pusat, kawasan Sudirman, Jakarta, Senin (21/10/2013). (FOTO: Rachman Haryanto/detikFoto)
Ilustrasi/Foto: Rachman Haryanto
Jakarta -

Kementerian Keuangan sedang mengkaji strategi pembiayaan di tengah kondisi ekonomi global yang tidak menentu akibat pandemi virus corona atau Covid-19.

Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Luky Alfirman saat ini memang pasar keuangan sedang bergejolak dan diliputi ketidakpastian. Pemerintah berupaya untuk mendapatkan pembiayaan untuk menjalankan perekonomian negara.

"Kalau dilihat dari evaluasi pertama, kita akan support dari investor domestik, namun saat ini ada tren penurunan. Yang paling berat adalah ke depan, sepanjang masih volatile kita akan mengambil strategi oportunis," kata Luky dalam video conference APBN KiTa, di Jakarta, Rabu (18/3/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengungkapkan, saat ini pemerintah belum melirik pembiayaan dari surat utang global karena pasar yang sedang bergejolak. Namun ke depan jika kondisi pasar sudah kondusif pemerintah masih memiliki rencana penerbitan sukuk global, Samurai Bond dan euro bond. Nantinya dihitung kembali seberapa besar yang dibutuhkan.

Namun pemerintah sedang mempelajari tawaran pinjaman dari Asian Development Bank (ADB) dan World Bank.

ADVERTISEMENT

"Kita lakukan seperti dengan ADB, dan World Bank sedang kita kerjakan, proses, dan besarannya," imbuh dia.




(kil/ara)

Hide Ads