Erick Thohir Minta Bank BUMN Turunkan Bunga

Erick Thohir Minta Bank BUMN Turunkan Bunga

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Rabu, 25 Mar 2020 10:00 WIB
Jakarta -

Menteri BUMN Erick Thohir telah meminta bank BUMN untuk menurunkan suku bunga untuk UKM. Bukan hanya itu, pihaknya juga telah menyusun skema untuk meringankan beban pengusaha yang industrinya terdampak corona.

"Tapi yang sudah pasti, perusahaan BUMN diminta, nomor satu, bank-bank BUMN ini pasti turunkan suku bunga UKM. Kita sudah tulis surat kepada Presiden, dan tembuskan Bu Sri Mulyani sudah ada scheme-scheme-nya," kata Erick dalam teleconference, di Jakarta Selasa kemarin (24/3/2020).

"Bahkan kita juga sudah buatkan scheme perusahaan-perusahaan yang jelas industrinya terkena hari ini, ada hotel restoran dan lain-lain. Itu sudah ada. Nanti tunggu keputusan," ujarnya.


Terkait permintaan pengusaha tekstil untuk diskon tarif listrik, Erick meminta agar menunggu kebijakan pemerintah.

"Kalau masalah listrik, Telkom segala itu nanti kita tunggu kebijakan. Yang pasti dalam kondisi seperti kita mengerti kesulitan para pengusaha," ujarnya.

Selain Erick Thohir, Bank Indonesia juga meminta bank memangkas suku bunga. Klik halaman selanjutnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Erick Thohir Minta Bank BUMN Turunkan Bunga

ADVERTISEMENT



Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan saat ini bank sentral berupaya untuk melakukan stabilisasi di pasar valuta asing (valas) khususnya stabilitas nilai tukar rupiah.

Menurut Perry, bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan pemerintah, BI menyediakan aspek yang berkaitan mulai dari penyediaan pembiayaan perbankan. Perry menyebut BI telah memangkas suku bunga acuan atau BI 7 days reverse repo rate menjadi 4,5%.

"Oleh karena itu, kami juga meminta kepada perbankan untuk segera menurunkan bunga kredit," kata Perry.


Dia juga menyampaikan terima kasih kepada Menteri BUMN yang telah menginstruksikan bank BUMN untuk menurunkan suku bunga dasar kredit dan menyalurkan kredit.

Perry menyebutkan BI saat ini juga melakukan stabilisasi nilai tukar rupiah melalui intervensi baik di pasar spot, domestic non deliverable forward (DNDF), maupun pembelian dari pasar sekunder.

"Nanti kami akan update sejumlah angka indikator yang ingin kami lakukan," kata dia.


Hide Ads