Manajemen PT Bank Mandiri (Persero) Tbk memastikan akan merevisi target pertumbuhan kredit tahun ini karena terdampak virus corona. Meski, bank pelat merah ini belum memberi keterangan berapa target pertumbuhan kredit yang baru.
Direktur Utama Bank Mandiri Royke Tumilaar mengatakan, meski target direvisi bukan berarti perusahaan tak ekspansi. Dia mengatakan, Bank Mandiri akan ekspansi dengan selektif.
"Kalau pertumbuhan kredit tentunya kami akan ada revisi ke depan, nggak mungkin, kita juga lihat kondisi saat ini pasti akan kita revisi. Bukan berarti kita nggak ekspansi, dalam momentum tertentu akan pilih dan selektif ekspansi pada situasi saat ini," katanya dalam teleconference, Rabu (1/4/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk non performing loan (NPL) alias kredit macet, pihaknya berharap kebijakan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dapat menjaga agar tidak adanya pertumbuhan NPL.
"Kalau NPL kan kemarin POJK sudah mengeluarkan aturan-aturan cukup membuat perbankan keseluruhan lebih fleksibel melakukan restrukturisasi," ujarnya,
"Mudah-mudahan pengsuaha-pengusaha businessman, debitur yang terkena akibat Covid-19 bisa tetap kita jaga sepanjang akibat Covid-19. Mudah-mudahan membantu NPL tidak adanya pertumbuhan, mudah-mudahan bisa membantu," terangnya.
Dalam catatan detikcom, Bank Mandiri menargetkan pertumbuhan kredit tahun ini 9-10%. Target tersebut menimbang kondisi ekonomi global yang sedang mengalami gejolak.
"Pertumbuhan kredit targetnya mencoba untuk tumbuh dekati 10%. Lihat ekonomi saat ini juga tahu diri, kami targetkan 9%-10%. Sudah enggak bisa seperti tahun-tahun sebelumnya yang tumbuh 14%-16%," kata Royke dalam konferensi pers hasil RUPSLB di Plaza Mandiri, Jakarta, Senin (9/12/2019).
(acd/fdl)