Anjuran bekerja dari rumah atau work from home (WFH) ternyata tak berlaku untuk Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk Royke Tumilaar. Dia mengaku masih harus mondar-mandir ke kantor untuk memastikan perusahaan bisa berjalan dengan baik.
Selain itu, menurut Royke bekerja dari kantor adalah agar bisa memastikan pegawai yang masih bekerja di kantor tetap sehat.
"Saya tidak ada WFH, karena masih harus bolak-balik ke kantor. Selain infrastrukturnya lengkap, kan ada juga pegawai yang bekerja di kantor. Nah saya harus berada di antara mereka bekerja bareng-bareng supaya tidak ada anggapan atasannya bekerja di rumah, pegawainya di kantor," kata Royke saat berbincang dengan detikcom, Senin (27/4/2020).
Dia mengungkapkan, saat ini memang kondisi kesehatan pegawai menjadi prioritas nomor satu di Bank Mandiri, karena itu perseroan juga menyiapkan klinik khusus untuk para pegawai. Hal ini untuk memudahkan jika pegawai sedang tak enak badan dan harus bertemu dengan petugas medis.
Royke juga mengatakan saat ini sebanyak 70% jumlah pegawai Bank Mandiri di Jakarta sudah melakukan WFH. Namun untuk pegawai di daerah hanya sekitar 40-50% yang bekerja dari rumah. Hal ini karena ada sejumlah cabang di kota tertentu yang tidak bisa ditutup.
Kemudian untuk mengurangi interaksi pegawai, Bank Mandiri juga melakukan split atau penyebaran. Seperti pegawai di kantor wilayah selatan di-split ke kantor pusat.
"Kalau semua satu gedung bisa repot ya, makanya kita split, supaya tidak terjadi penumpukan pegawai," jelasnya.
Menurut Royke kondisi seperti ini juga harus diimbangi dengan komunikasi kepada nasabah melalui berbagai channel, mulai dari email, media sosial sampai WhatsApp.
"Komunikasi kita tetap jalan, karena memang dengan kondisi seperti ini akan ada SOP yang berubah tapi kita harus cepat beradaptasi," kata dia.
Pria yang hobi olahraga pingpong ini menjelaskan setiap harinya dia berkomunikasi dengan pegawai melalui email dan sarana komunikasi internal lainnya. Hal ini agar pegawai bisa memahami kondisi yang terjadi saat ini.
"Biasanya saya sampaikan kepada teman-teman pegawai, juga harus punya sense of crisis, karena saat ini kondisi ekonomi sedang tidak normal. Bagaimana caranya kita harus survive, yang seperti itulah. Ya saling menyemangati juga di kondisi seperti saat ini," imbuh dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(kil/ang)