Pandemi COVID-19, Pengusaha Tempe Ini Ikut Nikmati Relaksasi Kredit

Pandemi COVID-19, Pengusaha Tempe Ini Ikut Nikmati Relaksasi Kredit

Abu Ubaidillah - detikFinance
Senin, 04 Mei 2020 12:48 WIB
tips bikin kering tempe renyah
Foto: iStock
Jakarta -

Penyebaran virus Corona telah memberi dampak ke sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Menurunnya pendapatan juga dirasakan oleh salah satu pelaku UMKM tempe di DKI Jakarta, Evi ekasari.

Wanita berusia 35 tahun tersebut memiliki usaha tempe kecil-kecilan di Sunter Jaya, Jakarta Utara sejak tahun 2006 silam. Ia mengaku pandemi COVID-19 mempengaruhi kelangsungan bisnisnya karena pendapatannya terus merosot.

"Adanya pandemi membuat usaha turun sampai 30%. Pelanggan yang biasanya beli jadi berkurang karena masih pada libur (kerja) juga," ujar Evi dalam keterangan tertulis, Senin (4/5/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Evi dan keluarganya bahkan mendapat cobaan tambahan tatkala suaminya jatuh sakit. Hal tersebut membuatnya harus menjalankan usaha tempe tersebut seorang diri tanpa bantuan satu pun karyawan.

Di tengah menghadapi kesulitan ini, wanita asal Jawa Tengah tersebut mendapat kemudahan berupa keringanan pembayaran kredit selama setahun bagi pelaku UMKM terdampak COVID-19. Evi menjadi debitur kredit mikro BRI saat dirinya mendapatkan pinjaman untuk modal pengembangan usaha.

ADVERTISEMENT

"Adanya relaksasi ini adalah yang terbaik untuk saat ini. Saya juga mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah melalui BRI yang telah memberikan keringanan kepada nasabah, khususnya nasabah yang seperti saya," jelas Evi.

Untuk mendapat keringanan tersebut, Evi menghubungi Kantor Cabang BRI di Cempaka Putih Jakarta guna pengajuan relaksasi kredit. Menurutnya, proses pengajuan keringanan kredit sangat mudah, hanya butuh identitas KTP dan wawancara.

Dengan relaksasi yang diperolehnya, Evi mengaku memiliki cukup waktu untuk mengumpulkan dana agar dapat membayar angsuran pada tahun berikutnya.

"Insyaallah untuk tahun depan saya akan tetap membayar angsuran, karena tahun ini saya akan menabung," terangnya.

Sebagai informasi, ibu dua anak ini menjelaskan pendapatannya dari usaha tempe sangat mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sebelum ada pandemi, pendapatan Evi dari usaha tempe mencapai Rp 2 juta - Rp 3,5 juta per hari. Namun saat ini ia hanya memperoleh setengahnya saja.

Evi menceritakan, pinjaman kredit yang diperolehnya dari BRI sangat bermanfaat untuk membantu usahanya berkembang. Awalnya usaha dagang tempe ditekuni oleh sang suami dan Evi hanya membantu proses produksi dari rumah.

Modal awal usaha sekitar Rp 1 juta, mereka memperoleh pinjaman dari orang tua suami. Ketika usahanya berjalan lancar, Evi dan suami bisa memproduksi hingga 1 kwintal kedelai dan menggaji satu orang karyawan.

"Saya sangat senang dapat relaksasi ini, harapan saya bisa ditambah keringanannya," pungkasnya.




(akn/hns)

Hide Ads