Direktur Bisnis Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) BNI Tambok P Setyawati mengatakan, pihaknya saat ini tengah fokus memperbaiki kualitas aset. Dia juga menuturkan, penyaluran kredit akan dilakukan secara selektif.
"Tentang proyeksi kredit semester II termasuk juga revisinya. Berdasarkan kondisi ekonomi Indonesia, kita melihat bahwa bauran kredit kami diperkirakan tumbuh pada kisaran 2 sampai 4% yoy. Memang saat ini kami benar-benar fokus dalam menghadapi situasi ini dengan memperbaiki kualitas aset tentunya," paparnya dalam teleconference, Selasa (19/5/2020).
"Pada semester II penyaluran pinjaman dilakukan secara selektif dan fokus pada upaya perbaikan kinerja. Tentunya perbaikan yang bergerak di sektor terdampak COVID," ujarnya.
Berdasarkan segmen, kata dia, koporasi masih punya potensi untuk penyaluran kredit yakni pada sektor informasi, komunikasi, teknologi dan consumer goods. Kemudian, kebutuhan pokok juga masih punya potensi seperti food and baverage (F&B) dan industri hilir perkebunan seperti minyak goreng, sabun dan lain-lain.
"Pinjaman SOE (state owned enterprise) sektor yang masih potensial adalah telekomunikasi, industri portofolio dan perdagangan," ujarnya.
Sementara, segmen menengah saat ini kualitas kreditnya tengah menjadi perhatian khusus. Lalu, untuk segmen kecil akan mengalami perlambatan.
"Untuk kredit kecil diproyeksikan masih akan mengalami perlambatan di semester II 2020 dengan fokus utama perbaikan kualitas kredit, dilakukan selektif. Peluang kredit segmen kecil masih berada pada sektor perdagangan tapi khusus kebutuhan pokok, farmasi dan pemanfaatan teknologi digital," ungkapnya.
(acd/dna)