Airlangga mengatakan saat ini total debitur KUR sebanyak 1,7 juta orang. Dengan penyaluran KUR hingga April, outstanding sebanyak Rp 57,7 triliun. Penyaluran KUR terbanyak ada di Provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, dan Sumatera Utara.
"Realisasi KUR menunjukkan keberpihakan pemerintah terhadap pemerataan akses pembiayaan untuk usaha kecil," kata Airlangga dalam keterangan resmi yang dikutip detikcom, Kamis (18/6/2020).
Penyaluran KUR dalam kurun waktu 2015 hingga 30 April 2020 didominasi untuk skema KUR Mikro 63,99% sebesar Rp 341,74 triliun. Kemudian penyaluran KUR kecil 35,59% sebesar Rp 190,08 triliun dan KUR TKI sebesar 0,42% atau setara Rp 2,24 triliun.
"Secara keseluruhan total realisasi penyaluran KUR dari Agustus 2015 hingga 30 April 2020 sebesar Rp 534,07 triliun dengan outstanding sebesar Rp 172,5 triliun, jumlah debitur sebanyak 20,3 juta orang, dan Non Performing Loan (NPL) rendah sebesar 1,24%," ucapnya.
Mengenai pembiayaan usaha Ultra Mikro dan Kecil, ada program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) yang ditujukan untuk kelompok wanita. Dia mengatakan untuk pembiayaan Mekaar meningkat dari tahun ke tahun dengan jumlah penyaluran sebesar Rp 17,5 triliun pada tahun 2019 dan diberikan untuk 6 juta nasabah. Sementara dana yang disediakan oleh pemerintah untuk program Ultra Mikro (UMi) mencapai Rp 3 triliun di 2019 dan terus meningkat dari tahun ke tahun.
Dalam situasi pandemi COVID-19, pemerintah juga akan mengupayakan transformasi digital karena terjadinya perubahan pola konsumsi barang dan jasa dari offline ke online. Selain itu, ada peningkatan pemanfaatan teknologi digital yang membuat transformasi digital mengalami percepatan.
Pemerintah pun mendorong program Bangga Buatan Indonesia dengan target 2 juta UMKM masuk dalam digital market. Airlangga menyebut dalam rentang waktu 14 Mei-9 Juni 2020 ada 301.115 UMKM online baru.
(dna/dna)