Program penempatan dana pemerintah terbuka lebar pada Bank Pembangunan Daerah (BPD) dan swasta. Hal itu juga sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 70/PMK.05/2020 tentang Penempatan Uang Negara di Bank Umum dalam Rangka Percepatan PEN.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku sudah ada beberapa BPD yang mengusulkan untuk terlibat pada program tersebut.
"Kalau untuk penempatan dana yang berdasarkan PMK 77 kita akan lihat dari sisi bank-banknya. BPD kan beberapa sudah ada yang menyampaikan permintaan untuk penempatan," kata Sri Mulyani di gedung DPR, Jakarta, Kamis (9/7/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum memutuskan keterlibatan BPD dan perbankan swasta, dirinya akan berkoordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) guna memastikan uang negara yang nantinya dititip bisa menduung pemulihan ekonomi nasional.
"Jadi kita lakukan untuk bulan-bulan ini review dulu mengenai berapa banyaknya di mana," ujarnya.
Pemerintah sudah menempatkan dana sebesar Rp 30 triliun kepada empat bank BUMN, yaitu Bank Mandiri kedapatan sebesar Rp 10 triliun, Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebesar Rp 10 triliun, kemudian Bank Negara Indonesia (BNI) sebesar Rp 5 triliun dan Bank Tabungan Negara (BTN) sebesar Rp 5 triliun.
Penempatan dana pemerintah di perbankan ini direnanakan sebesar Rp 78,8 triliun, di mana sebesar Rp 30 triliun sudah masuk di empat bank pelat merah. Sementara sisanya berpotensi diberikan kepada BPD maupun swasta.
"Memang di dalam PMK-nya tidak harus dari itu (BUMN)," katanya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto siang ini menggelar rapat koordinasi terbatas (rakortas) untuk membahas Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebagai upaya penanganan dampak virus Corona (COVID-19).
Dalam rakortas hari ini, Kamis (9/7/2020), Airlangga memanggil pimpinan himpunan bank-bank negara (Himbara) dan juga bank swasta. Rakortas ini diagendakan pada pukul 11.00 WIB.
Hadir dalam rapat kali ini Direktur Utama (Dirut) BNI Herry Sidharta, Dirut Bank Mandiri Royke Tumilaar, dan Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto. Sementara, pimpinan bank swasta yang hadir ialah Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja dan Presiden Direktur CIMB Niaga Tigor M Siahaan.
(hek/dna)