Bank BUMN Mau Apa dengan Titipan Uang Negara Rp 30 T?

Bank BUMN Mau Apa dengan Titipan Uang Negara Rp 30 T?

Danang Sugianto - detikFinance
Rabu, 24 Jun 2020 19:45 WIB
Petugas menghitung uang setoran tunai di Kantor Cabang Pembantu Bank BNI, Jakarta Pusat, Rabu (8/8/2012). File/detikFoto
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Kementerian Keuangan memutuskan untuk memindahkan uang negara sebesar Rp 30 triliun dari Bank Indonesia (BI) ke 4 bank BUMN yang tergabung dalam Himbara. Uang itu dititipkan berdasarkan ketentuan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 70/PMK.05/2020 tentang Penempatan Uang Negara di Bank Umum dalam Rangka Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Uang negara itu dititipkan melalui mekanisme penempatan deposito. Namun pemerintah memberikan keringanan dengan menetapkan bunga hanya 80% dari suku bunga acuan saat ini. Sementara saat ini suku bunga acuan BI 7 days reverse repo berada di level 4,25%.

Dengan bunga yang rendah diharapkan bank-bank BUMN ini bisa memanfaatkannya untuk menggerakkan sektor riil dengan menyalurkan kredit ke dunia usaha. Masing-masing bank pun sudah pun rencana.

BRI

Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, pihaknya akan mengikuti ketentuan pemerintah yakni harus mengembangkan uang itu minimal tiga kali lipat. Bentuknya ekspansi kredit di sektor riil.

"Terutama lebih spesifik lagi untuk ekonomi grass root yang sering kita sebut UMKM. Khusus BRI kita punya rencana dalam tiga bulan kita ekspansi sebutlah kita dapat Rp 10 triliun maka harus ekspansi menjadi Rp 30 triliun. Kami komit mencapai lebih dari itu. Kami punya target market segmen UMKM dan sektor seleksi untuk sektor yang mendukung sektor pangan baik pertanian maupun relatif support industri pertanian. Demikian distribusi sudah barang tentu dengan fasilitas kesehatan. Fokus paling besar ke pangan," terangnya.

Untuk penyaluran kreditnya sendiri BRI akan fokus menyalurkan di pedesaan dan sedikit di perkotaan.

Bank Mandiri

Direktur Utama Bank Mandiri Royke Tumilaar menjelaskan, pihaknya akan fokus menggunakan dana tersebut untuk menyalurkan kredit di sektor pariwisata dan perdagangan. Ujungnya sama, target penyalurannya segmen UMKM.

"Kami siapkan setelah restrukturisasi dari akhir Maret-Juni, kami siap ekspansi terutama di daerah yg punya kesempatan diberikan pertumbuhan terutama yang kami tuju daerah wisata yang segera akan dibuka dan juga perdagangan dan sektor lain yg bisa jadi tujuan sektor UMKM pulih kembali," tuturnya.


BNI

Direktur Utama BNI Herry Sidharta menyatakan, BNI akan menyalurkan dana titipan pemerintah untuk kredit padat karya. Dia juga berjanji akan menghindari penyaluran kredit yang bertabrakan dengan 3 bank BUMN lainnya.

"Tentunya kami berterima kasih kepada Menteri Keuangan dan Menteri BUMN. Kami menyiapkan paling tidak kami akan prioritas ke padat karya dan sektor ekonomi yang memberikan stimulan pertumbuhan ekonomi di samping saling mengisi irisan antara Bank Mandiri, BRI, dan BTN," ujarnya.

BTN

Direktur Utama Pahala N Mansury menjelaskan, pihaknya masih tetap fokus pada penyaluran kredit di bidang hunian. Dia juga berjanji akan mengembangkan uang titipan tersebut menjadi 3 kali lipat.

"Dan fokus kami 40% kepada KPR subsidi dan saat ini berjalan paket stimulus kedua, dimana kami diberikan kepercayaan untuk menyalurkan kurang lebih sekitar 146 ribu rumah subsidi. Dan total nanti sampai akhir tahun sekitar Rp 18-20 triliun," ujarnya.



Simak Video "Video Ramai Seruan Tarik Dana dari Bank BUMN, Ini Respons COO Danantara"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads