Hasil Polling: Masyarakat Dukung Wacana Ubah Rp 1.000 Jadi Rp 1

Polling detikcom

Hasil Polling: Masyarakat Dukung Wacana Ubah Rp 1.000 Jadi Rp 1

Tim detikcom - detikFinance
Jumat, 10 Jul 2020 09:21 WIB
woman hand showing envelope and Indonesia rupiah money
Foto: Getty Images/iStockphoto/melimey
Jakarta -

Mayoritas pembaca detikcom mendukung wacana redenominasi atau penyederhanaan nominal uang rupiah yang menjadi fokus pemerintah hingga 2024. Redenominasi kembali menjadi fokus setelah Kementerian Keuangan memasukkan hal tersebut dalam Rencana Strategis Kementerian Keuangan 2020-2024 yang tertuang di Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 77 Tahun 2020.

Penyederhanaan nominal rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol seperti Rp 1000 menjadi Rp 1. Redenominasi bukanlah sanering atau pemotongan daya beli masyarakat melalui pemotongan nilai uang.

Dari hasil polling yang dilakukan detikcom dalam 24 jam terakhir, mayoritas pembaca menyatakan setuju wacana redenominasi ini diwujudkan. Sebanyak 630 pembaca menyatakan setuju dan 147 tidak setuju.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Polling ini juga diwarnai oleh 780 komentar dari pembaca. Mayoritas pembaca mendukung wacana ini lantaran dianggap menyederhanakan penyebutan nominal lantaran selama ini terlalu banyak angka nol yang digunakan.

Misalnya Agus Kemal yang menyatakan dukungannya akan wacana redenominasi.

ADVERTISEMENT

"Lebih simpel, sederhana, mudah di kontrol, mengurangi kesalahan hitung.....setuju," katanya.

"Setuju banget. akan memudahkan transaksi dan membuat rupiah lebih kredibel. serta gak malu maluin pas ke money changer," kata Boysandi.

"Setuju sekali... saatnya mata uang RI untuk lebih dihargai dibandingkan mata uang asing lainnya," tulis akun Jul's.

Sementara yang tidak setuju mengatakan tak penting adanya redenominasi. Penguatan rupiah dianggap lebih penting dibanding redenominasi.

"Lebih penting nilai belinya, bukan angkanya ..... lebih baik fokus membuat rupiah menguat tiap saat," tulis Djulianto Rochadi.

"Tdk setuju, fokus dulu pemulihan ekonomi nasional. Setelah ekonomi tumbuh diatas 7% baru dipikirkan redenominasi," tulis akun Sukimin Itc.




(eds/ang)

Hide Ads