Penyehatan PT Asuransi Jiwasraya (Persero) terus dilakukan. Salah satu cara yang ditempuh ialah restrukturisasi. Direktur Utama Hexana Tri Sasongko menjelaskan, restrukturisasi yang dimaksud ialah mengembalikan pengembalian (return) yang wajar. Langka itu ditempuh agar perusahaan berjalan dengan normal.
"Restrukturisasi ini hanya mengembalikan pada return yang wajar. Mungkin nasabah bagi yang masih mengiur jangka panjang harus disesuaikan. Tapi kami mengakui pengembangan yang sudah dijanjikan sampai dengan saat restrukturisasi nanti, hanya ke depannya pasca restrukturisasi supaya perusahaan ini berjalan dengan normal," katanya kepada detikcom di kantornya, Kamis (9/7/2020).
Dia mengatakan, dengan kondisi sekarang di mana utang tidak bisa ditutup oleh investasi pasti perusahaan akan rugi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau punya liabilities yang ongkosnya tidak bisa ditutup investasi aset pasti perusahaan itu merugi. Makanya saya bilang sama teman-teman, tim ini juga berat restrukturisasi (Jiwasraya) tapi kita bikin pengertian, hubungan bisnis itu harus sehat," jelasnya.
Dia mencontohkan, jika penerimaan hanya 7% gross sementara biaya yang dikeluarkan sebesar 11% net maka bekerja sekeras apapun tidak bisa menutup selisih itu. Sebab itu, pengembalian mesti dikembali pada nilai yang wajar.
"Kenapa? Income 7% gross, costnya 11% net, pasti habis. Sampai saya bilang karyawan, ini ritel bekerja sampai keringatnya kering, untungnya habis untuk membayar itu. Jadi sebenarnya bukan dirugikan, tapi dikembalikan ke kurva, dikembalikan ke kurva yang wajar sesuai market kira-kira gitu," ujarnya.
"Tapi kita hormati, yang sudah tinggi, nanti dikembangkan dengan bunga yang baru, kemarin Pak Tiko ngomong akan turun, ya akan turun, in general seperti itu," imbuhnya.
Simak Video "Video: Kejagung Ungkap Cara Jiwasraya Manipulasi Kerugian"
[Gambas:Video 20detik]