Kantor Cabang Luar Negeri BNI Dorong Pengusaha RI Go Internasional

Kantor Cabang Luar Negeri BNI Dorong Pengusaha RI Go Internasional

Nurcholis Ma - detikFinance
Rabu, 15 Jul 2020 17:44 WIB
BNI
Foto: BNI
Jakarta -

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) membuat berbagai skema perbankan atau pendampingan untuk mendorong perusahaan Indonesia go internasional. Baik perusahaan di luar negeri yang berbisnis dengan Indonesia maupun perusahaan Indonesia yang telah atau memiliki rencana berekspansi secara internasional.

Salah satunya melalui dukungan jaringan Kantor Cabang Luar Negeri (KCLN) BNI yang kini ada di enam negara, mulai dari Singapore, Hong Kong, Jepang, Korea Selatan, Amerika Serikat, hingga Inggris. Usaha tersebut berbuah manis dengan pertumbuhan laba sebelum pajak KCLN BNI sebesar 80% dan Fee-Based Income sebesar 34% secara year on year (yoy) pada Semester I 2020

Direktur Tresuri dan Internasional BNI Putrama Wahju Setyawan menyatakan sebagai gambaran, BNI KCLN tergolong konsisten mendukung upaya perusahaan-perusahaan Indonesia go Internasional dan mendorong pengusaha di negara setempat untuk mengimpor barang-barang dari Indonesia melalui kegiatan business matching dan business forum di negara-negara KCLN berada.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kegiatan yang telah diselenggarakan beberapa tahun ini terbukti telah mendorong beberapa nasabah BNI masuk ke pasar global dengan membuka trading arm di negara-negara tersebut untuk mempermudah transaksi perdagangan internasionalnya," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (15/7/2020).

"Komitmen BNI untuk mendukung perusahaan Indonesia juga ditunjukkan dengan membuat skema khusus bagi debitur di Indonesia yang memiliki anak perusahaan ataupun trading arm di luar negeri," sambung Putrama.

ADVERTISEMENT

Dikatakan Putrama, sampai dengan saat ini BNI telah memberikan pinjaman kepada kurang lebih 300 perusahaan indonesia dengan total pinjaman mencapai USD 1,26 miliar. Putrama juga mengatakan salah satu perusahaan Indonesia yang berekspansi internasional adalah Sritex melalui group usahanya yang berbasis di Hong Kong, yaitu New Bloom yang bergerak di bisnis tekstil.

Sebagai trading arm Sritex, New Bloom melakukan pembelian supply bahan baku dengan dukungan dari BNI Hong Kong, di mana supply ini akan diteruskan ke group usaha di Indonesia dan hasil produk akhir akan diekspor ke mancanegara.

Sritex juga mengembangkan bisnis sampai ke daratan Eropa dengan dukungan BNI London, di mana Sritex mengakuisisi perusahaan di Jerman untuk memproduksi speciality suit, seperti pakaian seragam pemadam kebakaran untuk dijual di pasar Eropa.

Lebih lanjut Putrama mengatakan perusahaan Indonesia lain yang telah mengembangkan bisnis di luar negeri adalah Aastar di Singapore yang bergerak di bisnis komoditas seperti CPO & Pupuk.

BNI Singapore juga memberikan pembiayaan kepada Sorbent Pty Ltd yang merupakan salah satu anak usaha Sinarmas Group, yang bergerak di bidang Industri Tissue di Australia dan banyak mengimpor bahan baku dari Indonesia.

"Dengan dukungan KCLN BNI, perusahaan-perusahaan Indonesia dapat mengembangkan bisnisnya di luar negeri dan menjadi perusahaan yang siap untuk bersaing dengan global player lainnya," pungkasnya.




(akn/hns)

Hide Ads