Penyaluran bantuan untuk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang terdampak COVID-19 tercatat baru sekitar 9,59% dari target Rp 123,46 triliun per 21 Juli 2020.
Sekretaris Kementerian Koperasi UKM Rully Indrawan mengungkapkan penyaluran bantuan bagi UMKM yang masuk dalam program pemulihan ekonomi nasional (PEN) ini masih lambat.
"Kita akui masih cukup lambat kita akan telusuri di mana (lambatnya)," kata dia dalam konferensi pers secara virtual, Selasa (21/7/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengungkapkan saat ini penyaluran bantuan untuk UMKM telah mencapai 1 juta dengan nilai Rp 11,8 triliun.
Berdasarkan PMK Nomor 70 Tahun 2020 direncanakan penempatan dana pemerintah kepada Himbara sebesar Rp 30 triliun. Sesuai dengan pembagian Kementerian BUMN Bank Mandiri sebesar Rp 10 triliun, Bank BRI Rp 10 triliun, BNI Rp 5 triliun dan BTN Rp 5 triliun.
Hingga 21 Juli realisasi masing-masing bank berjumlah total Rp11,383 triliun dengan total 178.056 debitur. Secara rinci Bank BRI sudah menyalurkan Rp 8,12 triliun, Bank Mandiri Rp 1,88 triliun, Bank BNI Rp 1,29 triliun, Bank BTN Rp 75,37 miliar.
"Deputi Bidang Pembiayaan telah mengirimkan surat Bank pelaksana untuk permintaan data penyaluran program PEN kepada KSP atau USP Koperasi dan UMKM," jelasnya.
(kil/dna)