Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merespons rencana Menteri BUMN Erick Thohir yang mau menggabungkan atau melakukan merger terhadap bank-bank syariah BUMN pada Februari 2021.
Menurut Deputi Komisioner Pengawas Perbankan OJK Teguh Supangkat, perlu ada pembicaraan mendalam terkait merger tersebut.
"Konsolidasi ini kemarin dari Kementerian BUMN mau melakukan konsolidasi atau merger dari bank-bank BUMN syariah. Nanti kita bicarakan. Kita belum bicara secara mendalam terkait konsolidasi itu," kata Teguh dalam webinar Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI), Kamis (23/7/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Teguh menuturkan, saat ini OJK memang sudah memiliki aturan tentang konsolidasi bank, termasuk bank syariah.
"Kita punya POJK konsolidasi yang memungkinkan itu dilakukan suatu konsolidasi untuk menjadi bank syariah yang kuat," tuturnya.
Namun, Teguh mengatakan saat ini industri perbankan syariah masih perlu membahas peninjauan ulang kebijakan spin off yang diberlakukan bagi bank umum konvensional (BUK) atas unit usaha syariah (UUS) yang dimilikinya dan dikonversi menjadi Bank Umum Syariah (BUS) seperti yang tertuang dalam Undang-Undang nomor 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah.
"Ini kan seperti ketika UUS mau spin off tetapi menjadi bank yang kecil-kecil, sementara induknya nggak bisa menyapih. Nah ini kan timbul permasalahan yang baru, yang seharusnya ada satu sinergi yang terkait dengan UUS," papar dia.
Dengan adanya fokus pembahasan tersebut, menurutnya untuk pembahasan merger bank-bank syariah BUMN masih perlu didiskusikan dengan kementerian/lembaga lainnya, seperti Bank Indonesia (BI) dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
"Nanti kita lihat lagi, kita minta Masukan dari BI dan juga LPS. Kita perlu diskusi lebih dalam lagi," pungkas teguh.
Sebagai informasi, sebelumnya Erick mengatakan rencana merger bank syariah BUMN ini sebagai upaya menyediakan opsi pembiayaan.
"Supaya tadi ada opsi-opsi pendanaan yang percaya bisnis syariah kita mesti buka itu. Namanya pendanaan macam-macam kan ada mahal, murah, syariah kita mesti welcome semuanya itu," terang Erick dalam acara dalam webinar Kingdom Business Community, Kamis (2/7/2020).
(ara/ara)