Wakil Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) Anggawira mendukung langkah yang dilakukan oleh Induk Koperasi Unit Desa (Inkud) terhadap Bank Bukopin. Menurutnya, langkah Inkud tersebut yaitu akan melayangkan surat kepada Presiden Joko Widodo agar melakukan langkah-langkah restrukturisasi.
Proses tersebut dipandang Anggawira merupakan langkah awal khususnya otoritas jasa keuangan (OJK) harus transparan dan mengutamakan pemerintah serta induk koperasi sebagai pemegang saham pendiri untuk menguasai saham Bukopin. Inkud yang turut merintis dan memiliki saham di Bank Bukopin bertekad menjadikan kembali bank yang awalnya sebagai sumber pembiayaan koperasi.
"HIPMI dalam hal ini, mendukung juga langkah-langkah pendapat yang dilakukan oleh induk koperasi, yang juga merupakan pemilik saham dari Bukopin, bahwasannya Bukopin ini adalah aset bangsa dan negara yang merupakan representasi daripada koperasi ketika dibentuk atau didirikan pada waktu itu," ujar Anggawira, seperti keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis (23/7/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan, koperasi memerlukan keberpihakan, termasuk dari lembaga keuangan formal, sehingga keberadaan bank yang melayani koperasi dinilainya akan mendukung kemajuan koperasi. Bukopin yang awalnya dirintis sebagai bank koperasi, semestinya dimiliki sahamnya oleh koperasi.
"Artinya, jangan hanya dilihat dari sisi komersil tapi ini merupakan simbol daripada koperasi. Untuk itu, diperlukan langkah-langkah strategis dan jikalau memang Kookmin Bank yang selama ini bermaksud untuk melakukan investasi di Bukopin ini tidak serius apalagi belum jelas langkah-langkahnya, maka harus ada langkah-langkah lain. Ini (Bukopin) simbol aset bangsa harus dibela. Jangan kita dikuasai asing. Kita harus nasionalis," tegasnya.
Anggawira berpendapat, perlu langkah-langkah terobosan dengan mengkonsolidasikan koperasi untuk mendukung permodalan. Bukopin, dapat kembali kepada jalur pendiriannya semula, meskipun tidak menutup kemungkinan memiliki segmen bisnis yang lain, seperti sekarang.
"Untuk mencapai keinginannya itu, Inkud harus membuat perencanaan dan pendekatan bisnis, termasuk melakukan penyehatan dan revitalisasi jaringan Koperasi Unit Desa di seluruh Indonesia," ucapnya.
Dari sisi modal, Dia menambahkan, akan perkuat karena untuk bisa mengambil alih paling mudah melalui pasar modal, dengan membeli sahamnya melalui pasar modal. Inkud juga harus mempelajari struktur permodalan Bukopin untuk kemudian menentukan langkah-langkah secara berjangka.
"Dan yang paling penting dari semua itu adalah mengharapkan keberpihakan dari pemerintah. Karena semua keinginan Inkud itu bisa terwujud untuk mendorongnya," ungkapnya.
(dna/dna)