Proses penyehatan PT Asuransi Jiwasraya (Persero) terus dilakukan pemerintah. Di saat yang sama, sejumlah nasabah terus menanti uang yang telah diinvestasikan tak kunjung kembali.
Hal itu salah satunya dialami oleh Aileen, nasabah JS saving plan. Alieen mengaku, ia terjun ke produk ini sejak 4 tahun lalu. Ia menempatkan dana di produk tersebut sekitar Rp 3 miliar.
Pertimbangan Aileen terjun ke produk tersebut karena dikelola oleh perusahaan BUMN.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Alasan saya masuk Jiwasraya saya percaya BUMN-nya, pasti bayar," katanya kepada detikcom, Kamis (30/7/2020).
Baca juga: Suntikan Modal buat Jiwasraya Masih Abu-abu |
Namun, nasib kurang beruntung menimpanya dan nasabah lain. Produk tersebut dinyatakan gagal bayar. Terlebih, saat ia memperjuangkan kembali dananya tidak ada respons yang baik.
"Sangat marah, sangat kecewa, karena sebelum Pak Hexana tidak ada satu orang pun yang peduli kita. Ditelpon bank tidak dianggap. Jiwasraya juga sama waktu direksi lama, tapi setelah Pak Hexa diangkat semuanya beda, pelayanan Jiwasraya juga aktif memberi penjelasan," ungkapnya.
Ia meyakini, uang yang ditempatkannya kembali di bawah manajemen baru. Meski, ia baru menerima bunga di tahun pertama saat ia menempatkan dana. Artinya, dananya masih nyangkut di Jiwasraya sampai saat ini.
Ia juga mendukung wacana perusahaan untuk melakukan restrukturisasi di mana produk yang memiliki bunga tinggi diganti dengan produk yang sesuai dengan pasar.
"Kalau saya tidak masalah yang penting pokok kembali. Hitung-hitung membantu negara. Kasihan kan negara selama kita bisa bantu ya bantu, yang penting pokok kembali," ujarnya.
Simak Video "Video: Kejagung Ungkap Cara Jiwasraya Manipulasi Kerugian"
[Gambas:Video 20detik]