BTN Sudah Habiskan Rp 4 T Dana Titipan Pemerintah, ke Mana Saja?

BTN Sudah Habiskan Rp 4 T Dana Titipan Pemerintah, ke Mana Saja?

Soraya Novika - detikFinance
Senin, 03 Agu 2020 16:45 WIB
Direktur Utama Garuda
Foto: Muhammad Ridho
Jakarta -

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk menjadi salah satu bank yang menerima suntikan dana Rp 30 triliun dari pemerintah. Khusus untuk BTN, Kementerian Keuangan menempatkan dana sebesar Rp 5 triliun. Sisanya dibagi-bagi kepada 3 bank himbara lainnya yang terdiri dari Bank Mandiri, Bank BNI, dan Bank BRI.

Dari total dana tersebut, Rp 4,4 triliun di antaranya sudah ditempatkan BTN untuk penyaluran kredit ke nasabah.

"Kita harapkan penempatan dana dengan tingkat suku bunga kurang lebih 3,4% ini tentunya akan positif buat kami karena rata-rata bunga kami masih ada di atas itu," ujar Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Pahala Nugraha Mansury dalam media briefing, Senin (3/8/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pahala optimistis penyaluran dana pemerintah untuk kredit tersebut bisa mendorong BTN mampu menyalurkan tiga kali lipat dari dana pemerintah yakni menjadi Rp 15 triliun sampai akhir September 2020 mendatang.

"Insyaallah akan bisa kita laksanakan karena Juli yang merupakan bulan pertama sudah mencapai di atas Rp 4 triliun," katanya.

ADVERTISEMENT

Ia pun berharap melalui dana pemerintah dapat tersalurkan kredit kepada masyarakat secara optimal sehingga mampu mendorong pemulihan ekonomi nasional di kuartal-kuartal berikutnya.

"Kita berharap momentum ini bisa terus kita bangun sampai dengan di triwulan III dan IV nanti," tambahnya.

Di sisi lain, emiten berkode saham BBTN ini sudah melakukan restrukturisasi kredit kepada 230.000 nasabah hingga akhir Juni 2020 lalu dengan nilai Rp 36,4 triliun. Adapun mayoritas segmen restrukturisasi kredit yang direalisasikan adalah untuk Kredit Pemilikan Rumah (KPR).

Ia memproyeksikan akan terjadi penurunan pengajuan restrukturisasi kredit oleh nasabah sebab melihat pola pada Juli 2020 turun 50% dibandingkan bulan sebelumnya.

"Juli turun 30 persen dibandingkan Mei. April dan Mei puncaknya restrukturisasi yang kita lakukan," tandasnya.




(eds/eds)

Hide Ads