PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI kemarin menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dengan agenda perombakan direksi.
RUPSLB itu memutuskan digesernya Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Royke Tumilaar ke Dirut BNI.
"Pertama tama kami mengucapkan terimakasih atas kepercayaan dan mandat yang diberikan kepada saya untuk menakhodai BNI, apalagi BNI memiliki sejarah panjang yang telah ikut mewarnai perkembangan Ekonomi Indonesia sejak 1946. Saya akan berusaha menjalankan amanah ini dengan baik," kata Royke dalam konferensi pers Bank Mandiri yang digelar secara virtual, Rabu (2/9/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alasan di balik pergeseran Royke dari Mandiri ke BNI menurut Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga karena sejalan dengan rencana Menteri BUMN Erick Thohir untuk menjadi bank tersebut go global.
"Jadi kita akan makin naik dan butuh dorongan perbankan BUMN yang mendorong go global. Makanya Pak Erick cari dari berbagai perusahaan perbankan yang bisa mendorong BNI go global," ungkap Arya kepada awak media.
Menurutnya, Royke ditunjuk bukan semata orang Bank Mandiri. Arya mengatakan hal itu hanya kebetulan.
"Dan kebetulan saja orang-orangnya orang Bank Mandiri, tapi itu kebetulan. Tapi dilihat ini mereka adalah orang yang kompeten baik di bidang corporate banking, finance, dan Pak Royke itu dari orang corporate banking jadi lebih mengarah BNI ke sana," jelas Arya.
Selain Royke, RUPSLB BNI memutuskan 4 bankir Mandiri lainnya juga masuk ke jajaran direksi BNI. Sehingga, totalnya ada 5 bankir alumni Mandiri yang digeser ke BNI.