Bank Mandiri sudah membangun roadmap pengembangan platform digital perseroan. Sebanyak empat strategi disiapkan Bank Mandiri untuk digitalisasi dan menjadi open banking.
Wakil Direktur Utama Bank Mandiri, Hery Gunardi mengatakan roadmap pengembangan platform digital itu secara agresif telah dibangun selama tiga tahun terakhir. Kondisi pandemi saat inilah yang membuat perseroan mengakselerasi proses digitalisasi tersebut.
"Kami melakukan empat strategi digitalisasi. Pertama, digitalisasi proses di internal kita. Kedua kita ingin membangun native produk yang digital," ujar Hery dalam Webinar 'Tumbuh Bersama dalam Ekosistem Digital dengan Mandiri API', Senin (14/9/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ketiga membangun infrastruktur digital. Keempat, membangun (Mandiri) API ini buat jadi open banking," imbuhnya.
Mandiri API merupakan platform layanan terintegrasi pembayaran dari Bank Mandiri buat fintech hingga e-commerce. Mandiri API memiliki 13 fitur sandboxing dan 3 fitur by call buat to up e-money, direct debit, dan seller financing.
Hery mengatakan Mandiri API mempermudah perseroan berkolaborasi dengan mitra pemain bisnis digital. Ini juga yang ke depannya bakal membuat Bank Mandiri jadi open bank.
"Salah satu milestone dari Bank Mandiri, visi kita ingin jadi the modern bank dan untuk membangun platform bank," ujarnya.
Baca juga: Eks Bank Mandiri di Jajaran Bos BUMN |
Lebih lanjut ia mengatakan di zaman banking 4.0 ini perbankan tidak lagi dapat hidup sendiri, tetapi harus beradaptasi. Salah satunya dengan membuka diri untuk diakses mitra.
"Dengan kita berkolaborasi membuat potensi bisnis kita bertambah, tetapi juga memberikan kemudahan kepada nasabah kita maupun mitra. 16 portal API kita launching, antara lain untuk payment, top up e-money, dan lain sebagainya," ujar Hery.
"Jadi (misalnya) orang bisa top up e-money bisa dari Tokopedia, Bukalapak, atau aggregator lain. (Adanya) API memudahkan bank ter-connect dengan mitra e-commerce dan fintech," imbuhnya
(prf/hns)