Bank Sentral Dunia Ramai-ramai Kembangkan Mata Uang Digital

Bank Sentral Dunia Ramai-ramai Kembangkan Mata Uang Digital

Aulia Damayanti - detikFinance
Senin, 12 Okt 2020 09:47 WIB
SALT LAKE CITY, UT - APRIL 26: A pile of Bitcoins are shown here after Software engineer Mike Caldwell minted them in his shop on April 26, 2013 in Sandy, Utah. Bitcoin is an experimental digital currency used over the Internet that is gaining in popularity worldwide. (Photo by George Frey/Getty Images)
Foto: Getty Images
Jakarta -

Tahun lalu Facebook mengumumkan mereka berencana membuat mata uang digital. Mendengar kabar itu bank sentral di seluruh dunia juga terus berdiskusi mengenai rencananya untuk membuat mata uang digital mereka sendiri.

Dikutip dari CNBC, Senin (12/10/2020) kini bank sentral telah menemukan bagaimana mata uang digital mereka bekerja. Bank for International Settlements dan tujuh bank sentral dunia, termasuk Federal Reserve, European Central Bank dan Bank of England telah menerbitkan laporan persyaratan utama untuk mata uang digital bank sentral.

Laporan itu menuliskan bahwa mata uang digital tidak dibuat untuk menggantikan uang tunai dan bentuk uang lainnya yang legal. Bahkan uang tidak akan merusak stabilitas moneter dan keuangan. Laporan itu juga menuliskan uang digital harus aman dan dibuat semurah mungkin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kink bank sentral di seluruh dunia tengah mempertimbangkan mata uang digital masing-masing negara. Blockchain, teknologi yang mendukung cryptocurrency seperti bitcoin disebut-sebut sebagai solusi potensial. Namun, mata uang cryptocurrency menjadi pusat pengawasan sebab banyak ditemukannya masalah ilegal terutama pencucian uang.

Meski banyak masalah Bank Central mengapresiasi uang digital yang telah ada bertahun-tahun di China yang tersedia di Alipay dan WeChat Pay. Sementara itu, Bank Central Swedia bekerjasama dengan perusahaan konsultan Accenture untuk menguji coba mata uang e-krona yang diusulkan.

ADVERTISEMENT

"Desain uang digital harus menghadirkan fitur-fitur yang dapat mendorong pembayaran yang lebih tangguh, efisien, inklusif, dan inovatif," kata mantan pejabat Bank Sentral EropaBenoit Coeure.

Perlu ditekankan Bank Central belum mengambil keputusan apakah mereka dan institusi lain harus menerbitkan mata uang digital. Mereka masih mencari tahu apakah mata uang digital layak atau tidak.

Para pendukung mata uang digital mengatakan bahwa mata uang digital dapat meningkatkan inklusi keuangan dengan mengajak orang-orang tanpa akses ke rekening bank. Tetapi ada kekhawatiran bahwa hal itu dapat membuat bank komersial terlupakan.




(zlf/zlf)

Hide Ads