Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat penyaluran kredit per September 2020 cuma 0,12%. Angka ini lebih rendah dibandingkan periode Agustus 2020 yang sebesar 1,04%.
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengungkapkan pelemahan penyaluran kredit ini terutama karena lemahnya kredit di kelompok bank umum.
"Meski kredit melambat, kita optimis secara month to month ditopang oleh kredit bank milik pemerintah," kata dia dalam konferensi pers virtual, Senin (2/11/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengungkapkan penurunan kredit modal kerja juga menyumbang lambatnya penyaluran kredit perbankan. Hal ini karena penurunan dari beberapa debitur besar.
"Hal ini bisa dimengerti karena debitur besar ini merupakan pengusaha komersil ke atas termasuk korporasi. Volume operasionalnya menurun," jelasnya.
Wimboh mengungkapkan kredit korporasi juga masih mengalami kontraksi dan penurunan baki debet pada korporasi besar. Hal ini sebagai akibat operasional perusahaan yang terus mengalami penurunan dan sedang menunggu permintaan pulih kembali.
Namun untuk kredit segmen tertentu seperti kredit konsumsi khususnya kredit rumah tangga, kredit peralatan rumah tangga dan multiguna mulai tumbuh.
Wimboh menyebutkan dari sisi debitur kredit segmen UMKM juga masih mengalami kontraksi hingga Maret sampai Juni masih minus 1,8%.