BRI Sudah Kucurkan Kredit Rp 935 T hingga Kuartal III

BRI Sudah Kucurkan Kredit Rp 935 T hingga Kuartal III

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Rabu, 11 Nov 2020 11:00 WIB
Petugas Cash Center BNI menyusun tumpukan uang rupiah untuk didistribusikan ke berbagai bank di seluruh Indonesia dalam memenuhi kebutuhan uang tunai jelang Natal dan Tahun Baru. Kepala Kantor perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua mengungkapkan jumlah transaksi penarikan uang tunai sudah mulai meningkat dibanding bulan sebelumnya yang bisa mencapai penarikan sekitar Rp1 triliun. Sedangkan untuk Natal dan tahun baru ini secara khusus mereka menyiapkan Rp3 triliun walaupun sempat diprediksi kebutuhannya menyentuh sekitar Rp3,5 triliun. (FOTO: Rachman Haryanto/detikcom)
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta -

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) mencatat penyaluran kredit pada kuartal III 2020 sebesar Rp 935,35 triliun. Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan angka ini tumbuh 4,86% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 891,97 triliun.

"Angka ini lebih tinggi daripada pertumbuhan kredit industri sebesar 0,12%," kata dia dalam konferensi pers virtual, Rabu (11/11/2020).

Dia mengungkapkan, komposisi kredit UMKM BRI dibanding total kredit BRI pun tumbuh secara signifikan dari 78,1% di kuartal III 2019 menjadi 80,65% pada kuartal III 2020. Ini merupakan milestone dari perseroan, dimana untuk pertama kalinya BRI mampu mencapai porsi kredit UMKM sebesar 80%. "Pencapaian ini kita targetkan tercapai di tahun 2022 dan BRI mampu menjawab tantangan tersebut lebih cepat," ujarnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

BRI pun secara masif telah melakukan restrukturisasi pinjaman, dengan tujuan untuk membantu agar UMKM tetap survive. Hingga 30 September 2020 BRI telah melakukan restrukturisasi pinjaman senilai Rp 193,7 triliun kepada 2,95 juta debitur.

"Gencarnya restrukturisasi yang dibarengi dengan penyaluran kredit yang sehat dan selektif mampu membuat NPL BRI terjaga di angka 3,12% dengan NPL Coverage 203,47 persen pada akhir September 2020. NPL BRI tercatat dibawah NPL industri perbankan pada September 2020 sebesar 3,15%," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Pada sisi liabilities Dana Pihak Ketiga (DPK), hingga akhir kuartal III 2020, DPK BRI tercatat Rp 1.131,93 triliun atau naik sebesar 18 persen yoy. Angka ini diatas rata rata industri perbankan nasional pada bulan September 2020 sebesar 12,88%. Dana murah (CASA) masih mendominasi portofolio simpanan BRI, mencapai 59,02% dari total DPK atau senilai Rp 668,10 Triliun.

Strategi yang telah diterapkan perseroan untuk tetap tumbuh secara sehat dan selektif di tengah pandemi dengan dibarengi penyaluran program PEN membuahkan hasil yang positif. Hingga akhir September 2020, perseroan mampu mencatatkan laba konsolidasian sebesar Rp 14,15 Triliun dengan aset konsolidasian mencapai Rp 1.447,85 Triliun atau tumbuh 10,89% yoy.

BRI juga mampu menjaga loan to deposit ratio (LDR) secara ideal di angka 82,63%, atau lebih rendah dengan LDR BRI di akhir September 2019 sebesar 92,99%. Penurunan LDR ini membuka ruang bagi BRI terhadap penurunan Cost of Fund (COF) lebih lanjut. Sementara itu, permodalan BRI mampu dijaga dengan optimal dengan CAR 20,92%.

"Ke depan kami optimistis telah terlihat cahaya di ujung lorong yang gelap dan BRI akan terus memberikan kontribusi positif terhadap seluruh stakeholder di tengah kondisi ekonomi yang menantang," jelas Sunarso


Hide Ads