4 Arahan Tegas Jokowi Supaya Orang RI Nggak Gapkeun

4 Arahan Tegas Jokowi Supaya Orang RI Nggak Gapkeun

Trio Hamdani - detikFinance
Kamis, 10 Des 2020 12:28 WIB
Presiden Jokowi dalam rapat penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi nasional.
Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan tegas meminta inklusi keuangan di Indonesia ditingkatkan. Bukan dengan cara-cara yang biasa, dirinya meminta itu dilakukan dengan cara extraordinary.

Menurutnya, masyarakat Indonesia yang gagap keuangan alias gapkeun bakal sulit meningkatkan kontribusinya dalam mendorong pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di daerah. Keadilan sosial, peningkatan kesejahteraan, dan taraf hidup rakyat pun akan kesulitan diraih. Untuk itu, Jokowi memberikan 4 arahan agar tingkat inklusi keuangan Indonesia bisa digenjot.

"Pertama lebih agresif dalam meningkatkan literasi keuangan, meningkatkan pengetahuan, meningkatkan minat, meningkatkan kepercayaan terhadap industri keuangan," kata Jokowi saat memberi arahan dalam Rapat Koordinasi Nasional Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) 2020, Kamis (10/12/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Oleh karena itu cara-cara baru dalam melakukan sosialisasi dan edukasi harus terus dilakukan.

"Cara-cara yang inovatif, termasuk cara-cara seni dan budaya yang sesuai dengan karakter kekinian, yang sesuai dengan karakter kelompok sasaran, serta melibatkan lembaga pendidikan, lembaga keagamaan, termasuk kerja sama dengan para tokoh yang berpengaruh," sebutnya.

ADVERTISEMENT

"Yang kedua, TPAKD (Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah) harus lebih aktif terlibat untuk mendorong pendirian kelompok-kelompok usaha, kelompok-kelompok tani, terutama koperasi sekaligus mendorong cara-cara korporasi yang dilakukan oleh koperasi masyarakat," jelasnya.

Berkaitan hal di atas, menurutnya pendampingan dan asistensi kepada masyarakat harus terus diintensifkan. Sekali lagi, dengan cara-cara yang inovatif sesuai dengan karakter kelompok-kelompok sasaran.

"Yang ketiga, penguatan infrastruktur percepatan akses keuangan juga harus dilakukan dengan cara yang lebih agresif. Pendirian jamkrida, pendirian lembaga keuangan mikro, penyediaan agen bank di setiap desa, termasuk juga percepatan untuk penerbitan obligasi daerah, ini penting, dan upaya-upaya lainnya," tegasnya.

Dia menekankan percepatan tidak mungkin dapat dilakukan jika caranya masih biasa-biasa saja. Jadi, harus ada terobosan-terobosan baru yang inovatif dan efisien.

"Keempat, tingkatkan inklusi keuangan di daerah-daerah yang masih pasif terutama untuk rakyat kecil dan UMKM," ujar Jokowi.

"Empat hal yang saya sampaikan di atas membutuhkan kerja keras dengan cara-cara yang inovatif, bukan rutinitas seperti biasanya apalagi di saat menghadapi krisis perekonomian akibat pandemi COVID-19 ini. Kita harus melakukan langkah-langkah yang luar biasa, harus cepat, harus inovatif agar perekonomian nasional segera pulih dan bahkan mampu bangkit lebih cepat dibanding negara-negara lain," tambahnya.

(toy/eds)

Hide Ads