3 Fakta Aset Jumbo Muhammadiyah yang Kabarnya Mau Bikin Bank Syariah

3 Fakta Aset Jumbo Muhammadiyah yang Kabarnya Mau Bikin Bank Syariah

Trio Hamdani - detikFinance
Rabu, 30 Des 2020 18:30 WIB
Marger Bank Syariah dan Imajinasi Menjadi Bank Kelas Dunia
Foto: detik
Jakarta -

PP Muhammadiyah baru-baru ini menjadi sorotan setelah menyatakan akan menarik seluruh dananya dari Bank Syariah Indonesia (BSI). Bank tersebut merupakan hasil penggabungan bank-bank syariah milik BUMN.

Ada fakta menarik lain dari organisasi tersebut yang diungkapkan oleh Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah Agung Danarto. Dirinya buka-bukaan jumlah aset tanah yang dimiliki oleh PP Muhammadiyah.

Dia menyampaikan itu dalam Webinar Refleksi Akhir Tahun Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Malaysia-PCIM Taiwan tentang "Nilai Strategis Big Data bagi Persyarikatan Muhammadiyah". Seperti apa faktanya?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Punya Tanah 21 Juta Meter Persegi

Agung menyatakan aset tanah yang dimiliki organisasi mereka lebih dari 21 juta meter persegi.

ADVERTISEMENT

"Saya percaya tidak kurang dari jumlah (21 juta meter persegi) tersebut. Suatu jumlah yang banyak. Ada yang sudah dimanfaatkan dan 50% belum dimanfaatkan," ujar Agung dikutip dari Antara, kemarin Selasa (29/12/2020).

2. Banyak yang Belum Dimanfaatkan

Dia menjelaskan bahwa ada ribuan petak aset tanah Muhammadiyah yang belum dikelola alias belum dimanfaatkan.

"Dulu saya mengira tanah wakaf yang belum dimanfaatkan ukurannya kecil-kecil ternyata setelah saya di PP tidak semuanya kecil, yang hektaran juga tidak sedikit, 9.000 meter di daerah cukup strategis," lanjutnya.

3. Wacana Dirikan Bank Syariah

Ketua Bidang Ekonomi PP Muhammadiyah Anwar Abbas menanggapi kabar bahwa Muhammadiyah akan mendirikan bank syariah. Dirinya tak membantah isu tersebut. Pihaknya masih perlu mengkaji setelah Bank Syariah Indonesia (BSI) melakukan rapat umum pemegang saham (RUPS) nanti.

Namun, belum jelas apakah yang akan dikaji adalah BSI pasca RUPS atau pendirian bank syariah oleh Muhammadiyah. Yang jelas dia tak membantah isu yang beredar.

"Setelah mereka RUPS kemudian kita kaji bagaimana roadmap-nya, baru Muhammadiyah menyatakan sikap. Jadi, kalau hari ini belum ya," kata Anwar saat dihubungi detikcom.

(toy/zlf)

Hide Ads