Harga Bitcoin Diramal Terus Naik, Beli Nggak Nih?

Harga Bitcoin Diramal Terus Naik, Beli Nggak Nih?

Aulia Damayanti - detikFinance
Selasa, 05 Jan 2021 09:38 WIB
Bitcoin Melambung Di Atas 20 Ribu Dolar, Bakal Jadi Incaran Investor Awam?
Foto: DW (News)
Jakarta -

Harga bitcoin telah naik empat kali lipat selama 2020. Lonjakannya mencapai harga di atas U$ 30 ribu setara Rp 417 juta (kurs Rp 14.014/US$). Meski penuh risiko, investor menilai kripto ini masih bisa meningkat lagi.

Dikutip dari CNN, Selasa (5/1/2021) mantan Direktur Komunikasi Gedung Putih, Anthony Scaramucci meluncurkan LP Dana Bitcoin SkyBridge. Perusahaan yang ditujukan untuk investor kaya yang tengah mencari eksposur ke bitcoin.

Scaramucci menjelaskan terbatasnya jumlah bitcoin di dunia membuat mata uang ini menjadi cara modern untuk menyimpan modal. SkyBridge sendiri saat ini menyimpan US$ 310 juta bitcoin. Investasi minimum yang harus dikeluarkan investor di SkyBridge sebanyak US$ 50.000.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini adalah emas digital dan lebih mudah untuk ditransfer. Kami menyukai kelangkaan bitcoin. Ini cara portabel dan modern untuk menyimpan modal," kata Scaramucci.

Tidak hanya Scaramucci yang tergiur bitcoin, investor Stanley Druckenmiller dan Paul Tudor Jones juga telah berinvestasi bitcoin dan diketahui telah menambang kripto itu.

ADVERTISEMENT

Tingginya minat bitcoin juga didorong dengan dua perusahaan layanan keuangan Square (SQ) dan PayPal (PYPL) yang kini mengizinkan bitcoin sebagai bentuk transaksi. Selain itu, dua perusahaan itu juga membantu nilai bitcoin melonjak ke titik rekor.

Scramucci mengingatkan seseorang yang berinvestasi di bitcoin harus memiliki mental yang kuat. Mengingat, kripto ini bisa kapan saja anjlok. Seperti pada Desember 2017 silam, nilai bitcoin anjlok di bawah US$ 20 ribu. Cryptocurrency juga anjlok Maret lalu tak lama setelah COVID-19 mengirim ekonomi AS dan pasar saham terjun bebas.

"Ini bisa menjadi ledakan top bubble. Kami memperkirakan dana akan berubah-ubah dan bisa kehilangan uang," kata Scaramucci.

Meski demikian, Scramucci optimis bahwa bitcoin bisa menjadi investasi terdepan karena kripto ini tidak seperti investasi saham, obligasi, atau mata uang yang diatur oleh pemerintah AS atau kebijakan Federal Reserv

(fdl/fdl)

Hide Ads