Mau Tahu Berapa Jumlah Uang Beredar? Segini Jawabannya

Mau Tahu Berapa Jumlah Uang Beredar? Segini Jawabannya

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Jumat, 22 Jan 2021 15:40 WIB
BUMN percetakan uang, Perum Peruri dibanjiri pesanan cetak uang dari Bank Indonesia (BI). Pihak Peruri mengaku sangat kewalahan untuk memenuhi pesanan uang dari BI yang mencapai miliaran lembar. Seorang petugas tampak merapihkan tumpukan uang di cash center Bank Negara Indonesia Pusat, kawasan Sudirman, Jakarta, Senin (21/10/2013). (FOTO: Rachman Haryanto/detikFoto)
Ilustrasi/Foto: Rachman Haryanto
Jakarta -

Bank Indonesia (BI) mencatat likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) meningkat pada Desember 2020 didorong oleh komponen uang beredar dalam arti sempit (M1).

Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengungkapkan posisi M2 pada Desember 2020 sebesar Rp 6.900 triliun atau meningkat 12,4% (yoy).

"Sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 12,2% (yoy)," kata dia dalam siaran pers, Jumat (22/1/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengungkapkan peningkatan tersebut didorong oleh M1 yang tumbuh sebesar 18,5% (yoy), lebih tinggi dari pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 15,8% (yoy). Hal tersebut sejalan dengan peningkatan peredaran uang kartal di masyarakat dan giro rupiah.

Sementara itu, komponen uang kuasi melambat, dari 11,1% (yoy) menjadi 10,5% (yoy) pada Desember 2020.

ADVERTISEMENT

"Pertumbuhan surat berharga selain saham juga terkontraksi lebih dalam menjadi -10,6% (yoy) dari -5,8% (yoy) pada November 2020," jelas dia.

Erwin menambahkan berdasarkan faktor yang mempengaruhi, peningkatan M2 pada Desember 2020 disebabkan oleh aktiva luar negeri bersih dan kenaikan ekspansi keuangan pemerintah.

Hal ini tercermin dari pertumbuhan aktiva luar negeri bersih Desember 2020 sebesar 13,6% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan November 2020 sebesar 10,3% (yoy).

Selain itu,tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat juga meningkat, dari 66,5% (yoy) menjadi 66,9% (yoy) pada Desember 2020. Sementara itu, pertumbuhan kredit [1] terkontraksi lebih dalam menjadi -2,7% (yoy) dari -1,7% (yoy) pada November 2020.

(kil/ara)

Hide Ads