Pembentukan Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Sovereign Wealth Fund (SWF) sudah semakin dekat. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sudah menyetujui usulan nama-nama calon dewan pengawas yang diajukan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, pembentukan SWF merupakan agenda pemerintah yang utama. Tujuannya untuk mempercepat masuknya investasi untuk pembangunan tanpa harus menambah utang.
"Tentu yang tidak kalah pentingnya pada saat ini agenda pemerintah yang terakhir SWF, yang tidak lain kita ingin mempercepat daripada investasi yang ada di Indonesia, tetapi tidak dengan utang tetapi kita mencari tambahan modal dengan berpartner," ucapnya dalam acara Munas Masyarakat Ekonomi Syariah ke-7, Jumat (22/1/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Erick mengakui LPI merupakan program banyak negara lain memilikinya juga. Seperti di Malaysia ada program SWF yang bernama 1Malaysia Development Berhad (1MDB).
Baca juga: Ini Dia 3 Nama Dewas LPI Pilihan Jokowi |
Namun program itu menjadi heboh karena ternyata menjadi wadah korupsi yang dilakukan oleh mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak. Bahkan kasusnya itu menjadi kasus korupsi terbesar di negara tersebut. Erick menjamin, LPI atua SWF-nya Indonesia tidak akan bernasib sama dengan SWF-nya Malaysia.
"Ini yang kita harapkan bahwa SWF juga yang sangat berbeda dengan milik tetangga yang di mana kemarin ada kasus-kasus sedikit seperti 1MDB atau lainnya," tegasnya.
Erick menjelaskan, LPI yang dibentuk Indonesia merupakan SWF yang berfokus pada aset yang ada di dalam negeri. Sementara 1MBD diketahui memiliki portofolio pembangkit listrik dan aset energi di Malaysia dan Timur Tengah. Selain itu ada juga proyek real estate di Kuala Lumpur.
"Sovereign wealth fund yang kita bentuk adalah software wealth fund yang fokus kepada aset yang ada di nasional. Nah karena itu tentu ketika ada investasi masuk melalui SWF di aset-aset nasional, dampaknya harus dirasakan oleh masyarakat sekitarnya, dan pengusaha sekitarnya," tegasnya.
Erick berharap LPI akan menciptakan investasi yang bersahabat. Indonesia dengan pasar yang sangat besar juga diyakini memiliki kekuatan untuk menarik investasi.