Pemerintah telah memulai vaksinasi untuk COVID-19 pada awal tahun ini. Program vaksinasi ini dimulai dengan ditandai penyuntikan pertama kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Adanya vaksinasi ini memberikan harapan pada pemulihan ekonomi di 2021. BUMN reasuransi, PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re meyakini vaksinasi memberi dampak positif pada industri asuransi.
"Dengan adanya vaksin maka akan timbul keyakinan pelaku usaha bahwa setiap masyarakat telah terlindungi dari COVID-19, yang akhirnya roda perekonomian akan berputar seperti sedia kala," kata Direktur Utama Indonesia Re, Kocu Andre Hutagalung dalam keterangannya, Minggu (31/1/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menjelaskan, pandemi COVID-19 memberi dampak pada sisi aset dan liability. Dari sisi aset, perusahaan mengalami tekanan dari sisi investasi dan nilai tukar yang terjadi pada awal pandemi. Sementara, dari liability tekanan baru terasa pada saat ini.
Lebih lanjut, COVID-19 dan bencana alam yang terjadi beruntun di awal tahun memicu tingginya klaim katastropik dan klaim reasuransi jiwa yang cukup besar di awal tahun.
"Dengan adanya vaksinasi kami yakin ada peningkatan di laba maupun hasil underwriting pada rencana kerja anggaran perusahaan tahun 2021," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mencatat sebanyak 179.000 orang sudah melakukan vaksinasi Corona (COVID-19) per 25 Januari. Angka tersebut diprediksi akan terus mencapai 1,3 juta orang untuk tahap pertama yang terdiri dari petugas kesehatan.
"Diawali oleh Bapak Presiden pada 13 Januari lalu dan program fasilitas vaksinasi tahap pertama diperkirakan 1,3 juta tenaga kesehatan dan pelayanan publik, diharapkan ini bisa mencapai target dan sekarang sudah sekitar 179.000 orang telah divaksinasi," kata Airlangga.
Airlangga menjelaskan pemerintah sudah membuat jadwal vaksinasi COVID-19 dan akan selesai Desember 2021 sesuai permintaan Presiden Jokowi. Hal itu mempercepat 77 juta masyarakat yang rencana akan divaksinasi Januari-Maret 2022.
"Pemerintah sudah membuat jadwal ini (vaksinasi), Bapak Presiden minta ini akan diselesaikan di bulan Desember sehingga ada percepatan terhadap 77 juta masyarakat yang rencana awal di Januari-Maret tahun depan itu ditarik ke depan," ucapnya.
(acd/dna)