.webp)
Dirham dijual bebas di toko online. Hal itu diketahui usai viral koin tersebut dijadikan alat transaksi di Pasar Muamalah, Depok.
Berdasarkan penelusuran detikcom, Rabu (3/2/2021), koin dirham dipatok Rp 76.500 per logam. Dalam deskripsi produk terdapat keterangan bahwa satu koin dirham yang dijual itu seberat 2,975 gram dengan kadar perak murni 99,9% dan memiliki diameter koin 23 mm.
Di situ juga dijelaskan bahwa koin bisa digunakan untuk mahar, zakat sedekah, jual beli muamalah, hadiah, hingga koleksi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam toko online lainnya, koin dirham dijual dengan harga lebih bervariasi mulai dari Rp 38.000-160.000. Koin tersebut bertuliskan 'Amir Zaim Saidi', mirip nama pendiri Pasar Muamalah Depok yang bernama Zaim Saidi. Ada juga di tengahnya ukiran kaligrafi Arab dan di bawahnya tulisan 'Amirat Nusantara'.
Sedangkan di bagian depannya terukir tulisan Arab dengan keterangan perak atau emas. Di koin perak ada keterangan bahwa itu koin dirham dengan tulisan Arab.
Kabag Penum Divisi Humas Polri, Kombes Ahmad Ramadhan menjelaskan arti tulisan di koin tersebut.
"Amirat itu pimpinan. Pimpinan dari lapak, pimpinan dari pasar Muamalah. Ketua gitu," ujarnya dalam jumpa pers di Kantor Humas Polri.
Dengan demikian, tambahan 'Amir' di tulisan 'Amir Zaim Saidi' menandakan bahwa Zaim Saidi adalah pemimpin di pasar Muamalah tersebut. Dia juga menjadi penanggung jawab.
"Jadi 'Amir' itu bukan nama, 'Amir' itu istilah sebagai pimpinan. Jadi pimpinan dari pasar Muamalah dan sekaligus penanggung jawab," jelasnya.
Untuk diketahui, Zaim Saidi, pendiri Pasar Muamalah Depok yang melakukan transaksi koin dinar dan dirham sudah ditangkap. Polisi juga telah mengamankan puluhan koin dinar dan dirham dari penangkapan Zaim.
Dari informasi yang didapat, koin dinar dan dirham yang digunakan dipesan dari PT Aneka Tambang (Antam), lalu dicetak. Ada juga tulisan Kesultanan Bintan Darul Masyhur Sultan Haji Husrin Hood dan Amir Tikwan Raya Siregar.
Saksikan juga video 'Pedagang Ungkap Pasar Muamalah Depok Transaksi Pakai Dinar Sejak 2002':
