Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PKS Kurniasih Mufidayati menyentil BPJS Ketenagakerjaan (BP Jamsostek). Menurutnya, sangat miris sekali apabila dugaan korupsi yang kini diperiksa Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) itu benar terjadi.
"Ini harapan mudah-mudahan ya dana yang dihasilkan oleh keringat para saudara-saudara kita yang harus merantau, meninggalkan keluarga, harus menjual asetnya, kadang-kadang utang, mendaftar untuk BP Jamsostek supaya terlindungi keberadaan mereka sebagai PMI (pekerja migran Indonesia), mudah-mudahan tidak termasuk yang dalam persoalan yang lagi ramai, soal indikasi penyimpangan investasi dana, ini nangis kita kalau itu termasuk di situ," sindir Kurniasih dalam rapat kerja dengan Menteri Ketenagakerjaan dan Dirut BP Jamsostek, Selasa (9/2/2021).
Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto yang hadir dalam rapat itu pun langsung angkat suara. Agus menegaskan dana para peserta dipastikan aman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ingin saya tegaskan dana pekerja di BPJS Ketenagakerjaan aman, sekali lagi dana-dana pekerja di BPJS Ketenagakerjaan aman dan ada. Dana pekerja tidak hilang, dana pekerja ada," tegas Agus.
Namun, Agus mengakui saat ini aset perusahaan memang sedang mengalami penurunan karena sebagian dari aset itu dialokasikan di saham dan reksadana.
"Kalau asetnya sedang mengalami penurunan nilai itu memang benar karena sebagian dari aset dialokasikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan bisa dialokasikan di saham dan di reksadana yang mana pada saat ini telah terjadi penurunan akibat fluktuasi pasar modal yang bersifat tidak statis," katanya.
Ia pun menegaskan BPJS Ketenagakerjaan tidak mengalami kerugian.
"BPJS Ketenagakerjaan tidak pernah membukukan kerugian dan tidak ada kesulitan likuiditas. Likuiditas BPJS Ketenagakerjaan sangat kuat, sangat kuat sehingga BPJS Ketenagakerjaan selalu mampu dan akan mampu bayar klaim dari pekerja. Saya kira ini tidak perlu dirisaukan bahwa semua klaim yang diajukan kepada BPJS Ketenagakerjaan pasti bisa dibayar," katanya.
Saksikan video 'Blak-blakan: BP Jamsostek Kejar Target 10 Juta Rekening':