Bunga kredit bank yang masih 'selangit' menjadi sorotan Bank Indonesia (BI). Padahal, suku bunga acuan BI sudah menyentuh level terendah yakni 3,5%.
Data BI menyebutkan dari kelompok perbankan yang ada ternyata suku bunga dasar kredit (SBDK) yang paling tinggi ada di bank-bank BUMN sebesar 10,79%. Kemudian diikuti oleh BPD 9,80%, bank umum swasta nasional 9,67%.
Kemudian SBDK paling rendah adalah kantor cabang bank asing 6,17%. Dari sisi jenis kredit, SBDK kredit mikro 13,75%, bunga kredit konsumsi non-KPR 10,85%, kredit konsumsi KPR 9,70%, kredit ritel 9,68%, dan kredit korporasi tercatat 9,18%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Corporate Secretary PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) Aestika Oryza Gunarto mengungkapkan sepanjang tahun 2020 lalu suku bunga kredit BRI telah turun 75 bps - 150 bps. Dia menyebut hal ini merupakan salah satu bentuk dukungan BRI terhadap usaha para nasabahnya, utamanya pelaku UMKM.
"BRI melakukan review suku bunga secara berkala dan terus membuka ruang untuk penurunan suku bunga. Kami proyeksikan untuk tahun ini penurunan suku bunga BRI sebesar 25 bps," kata Aestika saat dihubungi detikcom, Jumat (19/2/2021).
Dia mengungkapkan ada hal yang perlu digarisbawahi bahwa penurunan suku bunga kredit pinjaman bukan satu satunya variabel untuk meningkatkan pertumbuhan kredit nasional.
"Berdasarkan perhitungan model ekonometrika, variabel paling sensitif atau elastisitasnya paling tinggi terhadap pertumbuhan kredit adalah konsumsi rumah tangga dan daya beli masyarakat," jelas Aestika.
Menurutnya BRI berkomitmen untuk terus menjadi mitra strategis pemerintah dalam kaitannya penyaluran berbagai stimulus Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dengan tujuan meningkatkan konsumsi rumah tangga dan daya beli masyarakat yang pada ujungnya diharapkan mampu mengerek pertumbuhan dan permintaan kredit nasional.
Sementara itu Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Royke Tumilaar juga menyebut akan melakukan review terhadap suku bunga di BNI. "Kita baru akan review (suku bunga)," ujarnya.
Sebagai informasi, SBDK digunakan sebagai dasar penetapan suku bunga kredit yang akan dikenakan oleh bank kepada nasabah. Ingat ya detikers, SBDK ini belum memperhitungkan komponen estimasi premi risiko yang besarnya tergantung dari penilaian bank terhadap risiko dari masing-masing debitur.
Jadi, bank juga mempertimbangkan kondisi keuangan debitur, prospek pelunasan kredit, prospek sektor industri debitur dan jangka waktu kredit. Artinya, besaran suku bunga kredit yang akan dikenakan kepada debitur belum tentu sama dengan SBDK.
Daftar bunga kredit bank
Bank Mandiri
Bank Mandiri mematok SBDK untuk kredit korporasi 9,85%, kredit ritel 9,8%, kredit mikro 11,5%, kredit konsumsi KPR 9,75% dan kredit konsumsi non KPR 10,95%.
Bank Rakyat Indonesia (BRI)
Mematok SBDK untuk kredit korporasi 9,95%, kredit mikro 16,75%, kredit ritel 9,8%. Kredit konsumsi KPR 9,9% dan kredit konsumsi non KPR 12%.
Bank Tabungan Negara (BTN)
Memberikan bunga untuk kredit korporasi 9,95%, kredit ritel 9,9%. Kredit konsumsi KPR 9,95% dan kredit konsumsi non KPR 11,25%.
Bank Negara Indonesia (BNI)
Bunga kredit korporasi 9,8%, kredit ritel 9,8%, kredit konsumsi KPR 10% kredit konsumsi non KPR 11,7%.
Bank Danamon
Bank Danamon memberikan bunga kredit korporasi 9,75%, kredit ritel 10%, kredit konsumsi KPR 10% dan non KPR 12%.
Panin Bank
Bunga yang dipatok untuk bunga kredit korporasi 10,05%, kredit ritel 9,15%, kredit mikro 15,9%. Kredit konsumsi KPR 9% dan kredit konsumsi non KPR 7,33%.
Bank Mayapada
Bunga kredit di Bank Mayapada untuk kredit korporasi 9%, kredit ritel 10,3%, kredit mikro 12,5%, kredit konsumsi KPR 10,4% dan non KPR 10,7%.
BTPN
Memberikan bunga untuk kredit korporasi 6,14%, kredit ritel 9,68%, kredit mikro 15,71% dan kredit konsumsi non KPR 10,32%.
CIMB Niaga
Bank CIMB Niaga memberikan bunga kredit korporasi 9,35%, kredit ritel 9,95%. Untuk kredit konsumsi KPR 9,45% dan kredit konsumsi non KPR 9,95%.
Bank Mega
Bunga kredit korporasi 11,5%, kredit ritel 11,5%, kredit konsumsi KPR 11,5% dan kredit non KPR 12,25%.
Lihat Video: Anjlok! Pertumbuhan Kredit Bank Tahun 2019 Hanya 6,08%