BEJ Diminta Cabut Keputusan Delisting Toba Pulp Lestari
Senin, 20 Feb 2006 10:22 WIB
Jakarta - Pemegang saham publik PT Toba Pulp Lestari yang dulunya bernama PT Inti Indorayon Utama, menuntut otoritas Bursa Efek Jakarta (BEJ) mencabut penghapusan (delisting) saham tersebut yang sudah dilakukan pada 20 Maret 2002.Investor publik Toba Pulp Lestari meminta BEJ untuk mengkaji pencatatan kembali (relisting) saham itu, karena perusahaan sudah kembali normal."Investor publik Toba Pulp Lestari meminta BEJ mengkaji kembali keputusannya mencoret perdagangan saham Toba Pulp lima tahun lalu," kata Sekjen Masyarakat Investor Sekuritas Indonesia (Missi) Djoko Santoso Soenoe, dalam keterangan pers, Senin (20/2/2006).Sebenarnya, ungkap Djoko, investor publik telah mengajukan keberatan ke BEJ melalui surat tertanggal 31 Januari dan 8 Pebruari 2002 atas kebijakan delisting itu.Tiga alasan yang diungkapkan BEJ untuk men-delist saham Toba pada saat itu dinilai tidak tepat. Ketiga alasan tersebut adalah emiten dalam keadaan tidak beroperasi, belum ada ijin (re-operasi) dari pemerintah, dan laporan keuangan disclaimer. Padahal, lanjut Djoko, sejak awal 2003, Toba sudah beroperasi kembali secara normal.Investor publik, telah mengajukan gugatan delisting itu ke Pengadilan Negeri Medan tetapi ditolak, dengan alasan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) seharusnya menjadi pihak yang ikut tergugat. Investor juga sempat mengajukan banding, tetapi Pengadilan Tinggi menolak gugatan tanpa alasan yang jelas."Kami tidak tahu kenapa semua pihak diam, bahkan telah ikut beramai-ramai memojokkan kami," kata Djoko. Menurut Djoko, jika otoritas bursa peduli dengan investor publik, seharusnya sudah lama mencabut kembali keputusannya men-delist Toba Pulp. "Relisting seharusnya bisa secara otomatis dilakukan, tanpa harus menunggu pihak Toba mengajukan diri mencatatkan kembali. Apalagi, saat ini BEJ juga tengah kesulitan mencapai target jumlah emiten baru," kata Djoko.Alasan relisting ini karena Toba Pulp yang menjadi salah satu saham likuid pada saat itu, dinilai memiliki potensi menjadi salah satu saham unggulan di BEJ karena prospek dan kapitalisasinya.
(ir/)