Sebanyak tiga bank besar di Inggris mengumumkan rencana untuk memangkas penggunaan ruang kantor. HSBC, Lloyds, dan Standard Chartered rencananya menerapkan work from home (WFH) untuk jangka panjang, bahkan setelah pandemi COVID-19 usai.
Dikutip dari CNN, Jumat (26/2/2021) HSBC (HBCYF) berencana untuk memangkas jumlah ruang kantornya sebanyak 40%. Pemangkasan itu dilakukan sebagai upaya mengurangi biaya pengeluaran dan memutar fokus bisnisnya ke Asia.
Sedangkan, Lloyds (LLDTF) akan mengurangi ruang kantor sekitar 20% pada tahun 2023. Sementara Standard Chartered (SCBFF) mengonfirmasi pihaknya bermaksud menurunkan skala ruang kantor hingga sepertiga selama tiga hingga empat tahun ke depan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perpindahan sistem bekerja ini terjadi karena jutaan pekerja kantoran di seluruh dunia telah menyesuaikan diri untuk WFH setelah hampir satu tahun. Meski banyak pekerja yang juga sembari mengurus anak dan keluarga, perusahaan percaya diri telah mengatasi masalah komunikasi meski bekerja jarak jauh.
"Kami belajar bahwa orang-orang kami bisa sama produktifnya dengan bekerja dari rumah seperti di kantor," kata HSBC.
HSBC mengatakan pemangkasan ruangan kantor tidak akan mempengaruhi cabang bank atau kantor pusatnya di Canary Wharf London, tempat banyak lembaga keuangan top berada.
Standard Chartered, seperti HSBC yang berbasis di London tetapi berfokus di Asia, mengumumkan November lalu mereka berencana untuk menawarkan WFH kepada 90% staf global pada tahun 2023.
Meski demikian, ada perusahaan yang menolak menerapkan WFH untuk jangka panjang, seperti bank asal AS, Goldman Sachs. Pimpinan bank itu terang-terangan menolak sistem WFH, menurutnya hal itu merupakan penyimpangan dalam dunia kerja.
"Saya pikir untuk bisnis seperti kami, yang merupakan budaya magang kolaboratif yang inovatif ini tidak ideal bagi kami. Dan ini bukan normal baru. Ini adalah penyimpangan yang akan kami perbaiki secepat mungkin," katanya.
Lihat Video: Karyawan Google WFH hingga September 2021