Saham PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) sempat dihentikan sementara oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Hal ini karena pergerakan harga saham yang di luar kebiasaan atau unusual market activity (UMA).
Direktur Utama Bank Neo Commerce Tjandra Gunawan mengungkapkan jika saham perseroan sempat mengalami 3 kali Auto Rejection Atas (ARA).
Dia menyebutkan hal ini terjadi karena antusiasme pasar dan masyarakat dengan bank digital. "Secara umum antusiasme atau euforia dalam masyarakat ini terjadi karena bank digital," kata dia dalam Publix Expose insidentil secara virtual, Senin (8/3/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tjandra mengatakan memang pada kuartal II 2020 mulai terlihat transformasi digital di perbankan adalah sebuah keniscayaan. Layanan digital merupakan kebutuhan masyarakat dan tantangan bank di masa pandemi.
Apalagi penetrasi digital yang makin masif membuat layanan digital memberikan kemudahan baik dari segi produk maupun proses digital.
Selain itu menurut Tjandra kenaikan saham BBYB ini disebabkan karena adanya informais jika Bank Neo Commerce melakukan kerja sama strategis dengan perusahaan multinasional seperti Huawei, Tencent Cloud dan Sunline.
Bank Neo Commerce (BNC), yang sebelumnya dikenal dengan Bank Yudha Bhakti, mengumumkan pelaksanaan right issue untuk mendapatkan suntikan modal guna memenuhi Ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait Pemenuhan modal inti minimum bank melalui skema Penawaran Umum Terbatas dan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD).
Para pemegang saham utamanya salah satunya PT Akulaku Silvrr Indonesia berkomitmen untuk turut serta dalam PUT ini. Melalui aksi korporasi ini, diharapkan perseroan akan mendapatkan suntikan dana sebesar Rp 249,82 miliar.
Kinerja keuangan BNC masih tetap terjaga tahun 2020. Meskipun dihadapkan dengan tantangan pandemi COVID-19, perseroan masih berhasil mencatatkan untung.
Laba bersih yang dibukukan mencapai Rp1,9 miliar per kuartal III 2020, turun dari periode yang sama tahun sebelumnya yakni sebesar Rp12,6 miliar. Aset BNC tercatat mencapai Rp4,2 triliun pada periode tersebut. Kredit yang disalurkan mencapai Rp2,96 triliun dan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dihimpun sebesar Rp3,07 triliun.
"Bank Neo Commerce berkomitmen untuk memberikan neo banking experience kepada masyarakat diiringi dengan konsistensi dalam menjalani aktivitas perbankan yang transparan, akuntabel, dan berorientasi pada kepuasan pelanggan. Ini sejalan dengan salah satu nilai inti yang dimiliki korporasi, yaitu trust and integrity. Kami berterima kasih pada masyarakat yang menunjukkan kepercayaannya kepada BNC yang tercermin dengan meningkatnya nilai saham BBYB dalam beberapa minggu terakhir," jelas Tjandra.
(kil/dna)