Haru Koesmahargyo, Nakhoda Baru BTN Eks Dirkeu BRI

Haru Koesmahargyo, Nakhoda Baru BTN Eks Dirkeu BRI

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Kamis, 11 Mar 2021 09:35 WIB
Haru Koesmahargyo
Haru Koesmahargyo/Foto: Dok Bank BRI
Jakarta -

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) memiliki direktur utama yang baru. Pengangkatan ini dilakukan setelah sebelumnya Pahala Mansyuri diangkat menjadi wakil menteri BUMN untuk menggantikan Budi Gunadi Sadikin yang menjadi Menteri Kesehatan.

Selain dirut, BTN juga mengangkat sejumlah pengurus baru di perseroan. Siapa sosok pimpinan baru bank perumahan itu ya?

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) BTN memutuskan untuk mengangkat Haru Koesmahargyo sebagai direktur utama menggantikan Pahala Mansury.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Haru merupakan lulusan Universitas Brawijaya jurusan teknologi pertanian periode 1984-1989. Kemudian dia juga sempat bersekolah di California State University - Sacramento.

Selanjutnya di National Institute of Bank Management, Puna India. Haru pada 1994 menjadi bankir di BRI sebagai Senior Trader Money Market and Fixed Income Securities Desk hingga 1998.

ADVERTISEMENT

Kemudian kariernya terus menanjak hingga terpilih sebagai Direktur Keuangan dan Treasury pada 2015 dan Direktur Strategi Keuangan pada Juni 2017. Terakhir dia menjabat sebagai Direktur Keuangan BRI.

Pada RUPST BTN tersebut, pemegang saham juga mengangkat Nofry Rony Poetra sebagai Direktur Finance, Planning, and Treasury dan Eko Waluyo selaku Direktur Compliance and Legal. RUPST BTN 2020 juga mengangkat Iqbal Latanro sebagai Wakil Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen.

Bisnis BTN Berjalan Normal

Corporate Secretary BTN Ari Kurniawan mengatakan, perseroan menyambut positif susunan pengurus yang baru tersebut. Bisnis BTN, lanjutnya, akan tetap berjalan normal dengan tetap mendukung program perumahan nasional sebagai core business Bank BTN.

Selain itu, Ari mengungkapkan Bank BTN juga akan terus berinovasi agar dapat meningkatkan pembiayaan di sektor perumahan. Apalagi, sektor perumahan memiliki multiplier effect terhadap 174 sektor lainnya, sehingga dapat menjadi lokomotif pendorong perbaikan ekonomi nasional.

"Kami optimistis jajaran baru ini juga akan solid membawa BTN mendukung program pemerintah yakni Sejuta Rumah dan PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional)," katanya.

(kil/ara)

Hide Ads