Oknum tak bertanggung jawab itu biasanya memanfaatkan rasa takut serta kepanikan para nasabah yang sedang mengalami masalah. Para pelaku pun banyak membuat akun yang mengatasnamakan customer care perbankan.
Pakar media sosial, Fahmi Ismail, melalui akun Twitternya membongkar modus penipuan yang mengincar nasabah BNI. Ada ratusan akun palsu BNI yang mengatasnamakan customer care bank tersebut.
Kata dia ratusan akun dengan logo resmi BNI sudah banyak memakan korban. Targetnya adalah para nasabah yang panik dan akun resmi bank selalu kalah cepat merespons keluhan nasabah.
"Saat ini sangat masif cuitan dari akun yang mengaku dari CustomerCareBNI, yang membuntuti setiap komplain dari pengguna di Twitter, dengan mengarahkan pengguna yang panik ke nomor WA penipu. Dan sejauh ini belum ada tindakan apapun (yang berarti) untuk mengatasinya," cuit akun Twitter @ismailfahmi yang dikutip detikcom. Ismail mengizinkan detikcom mengutip cuitannya.
Dia menjelaskan bahwa pelaku membuat program bot yang bisa mendeteksi setiap keluhan nasabah di media sosial terhadap bank yang diikuti.
Program bot ini lah yang dikatakan Ismail sebagai gerbang awal para pemilik akun palsu BNI untuk mendekati para nasabah yang sedang mengalami masalah pada akun perbankannya. Mereka memanfaatkan kepanikan nasabah untuk menipu.
Setelah berhasil menghubungi para nasabah, para pelaku biasanya langsung mengajak nasabah berkomunikasi secara pribadi, misalnya chatting via WhatsApp.
Pihak bank tersebut buka suara terkait adanya aksi penipuan menggunakan akun palsu BNI. Corporate Secretary BNI, Mucharom mengatakan, perusahaan akan berupaya memberikan tanggapan lebih cepat atas keluhan yang disampaikan nasabah. Apalagi keluhan yang disampaikan ke call center perusahaan.
"Kami senantiasa menerima setiap masukan yang akan meningkatkan kinerja pelayanan kami demi kepuasan nasabah. Kami terus berupaya memberikan tanggapan yang lebih cepat dan lebih akurat dalam menjawab setiap keluhan nasabah yang masuk ke BNI Contact Center yang dapat dihubungi di nomor 1500046," kata Mucharom saat dihubungi detikcom.
Bagi nasabah yang ingin menyampaikan keluhan, dikatakan Mucharom, perusahaan pelat merah ini menambah lokasi pusat pelayanan contact center.
"Tidak hanya di Tangerang Selatan, melainkan juga di Surabaya dan Semarang. Langkah ini juga untuk memastikan agar pelayanan Contact Center dapat tetap diberikan meskipun terjadi gangguan komunikasi disalah satu pusat Contact Center tersebut," ungkapnya.
Jadi, sebaiknya nasabah lebih berhati-hati agar tidak menjadi korban akun palsu BNI.
(toy/zlf)