Sejumlah bank di Indonesia memutuskan untuk memperketat pengamanannya. Hal ini menyusul setelah terjadinya aksi bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar.
Bank pertama ada PT Bank Central Asia Tbk (BCA). Keamanan di sekitar bank Diperketat dengan menambah anggota Polri/TNI di sekitar lokasi terjadinya bom di depan Gereja Katedral Makassar.
"Tambah beberapa anggota Polri/TNI saja. Pengamanannya saja diketatkan, sudah terkendali kok, jangan buat panik masyarakat, buat suasana teduh," kata Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja, Minggu (28/3/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal yang sama juga diterapkan di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI). Meskipun operasional di sekitar bank disebut tetap berjalan normal, pihaknya melakukan pengetatan pengawasan agar masyarakat bisa bertransaksi dengan aman dan nyaman.
"Atas kejadian tersebut BRI memperketat pengawasan dan keamanan agar nasabah tetap mendapatkan kenyamanan dan rasa aman bertransaksi di kantor-kantor BRI," ucap Corporate Secretary BRI, Aestika Oryza Gunarto.
PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) juga mewaspadai seluruh tempatnya usai terjadi ledakan bom di depan Gereja Katedral Makassar. Masyarakat juga diingatkan dengan kemudahan saat ini yang bisa bertransaksi melalui mobile banking tanpa harus ke luar rumah.
"Yang pasti semua outlet kita harus lebih waspada pasca ledakan di Makassar. Pelayanan tetap akan berjalan normal dan kami pastikan tidak akan mengganggu masyarakat dalam melakukan transaksi perbankan di Bank BTN," tutur Corporate Secretary BTN, Ari Kurniaman.
(aid/dna)