Pandemi COVID-19 membawa dampak yang begitu besar bagi perekonomian negara. Anggaran yang tadinya disiapkan untuk mempercepat pembangunan, terpaksa dialihkan sebagian untuk menangani pandemi sekaligus memulihkan ekonomi.
Khusus untuk anggaran di Kementerian Kesehatan, menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (BGS) juga banyak dipakai untuk menangani orang sakit, nyaris semuanya masuk ke kantong rumah sakit.
"Kalau saya lihat sekarang dananya Kementerian Kesehatan, lebih banyak ngurusin orang sakit, dananya masuk ke rumah sakit, kalau kita lihat BPJS yang ratusan triliun hampir semuanya masuk ke rumah sakit, bukan menciptakan orang sehat," ujar Budi dalam acara CIMB Niaga Forum Indonesia Bangkit secara virtual, Selasa (6/4/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Budi Gunadi Sadikin, menciptakan masyarakat yang sehat itu jauh lebih penting. Menciptakan masyarakat sehat bisa dilakukan dengan mengadakan testing atau screening sekaligus memberikan edukasi kesehatan kepada masyarakat yang lebih masif lagi.
"Tapi sekarang kalau kita lihat lebih banyak bicaranya mengenai urusan rumah sakit akibatnya jadi mahal, memang ini lebih menarik, karena bisnisnya besar, uangnya banyak, tapi secara sistem kesehatan, secara kemanusiaan, secara memanfaatkan demografi bukan strategi yang tepat, strateginya harus preventif, promotif atau strategi menciptakan orang sehat bukan strategi menyembuhkan orang sakit. Ini lebih tepat, lebih nyaman, lebih produktif dan jauh lebih murah buat negara," katanya.
Budi pun mengajak seluruh rumah sakit baik milik pemerintah maupun swasta untuk sama-sama membangun strategi tersebut.
"Strategi kesehatan ke depan kita harus lebih banyak membuat strategi meluangkan waktu, menganggarkan uang untuk program menciptakan orang sehat, bukan program orang sakit," imbuh Budi Gunadi Sadikin.
(ara/ara)