JPMorgan Chase & Co dipastikan ikut mendanai Liga Super Eropa atau European Super League. Kompetisi 'tandingan' besutan 12 klub besar Eropa ini bakal mendapatkan pendanaan lebih dari US$ 4 miliar atau sekitar Rp 60 triliun (kurs: Rp 14.500) dari raksasa perbankan Amerika Serikat (AS) tersebut.
Siapa JPMorgan? Bagaimana dia bisa mendanai dengan jumlah sebesar itu?
JPMorgan adalah nama besar dalam industri keuangan dunia. Sejarah mencatat JPMorgan sebagai bank investasi yang sangat berpengaruh dalam keputusan-keputusan penting investor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
JPMorgan adalah nama dari salah seorang bankir paling kuat di masanya. Nama lengkapnya adalah John Pierpont Morgan. Nama JPMorgan dikenal saat menyelesaikan masalah pembangunan jaringan perkeretaapian di AS dan merintis penggabungan perusahaan Edison General Electric dan Thomson-Houston Company menjadi General Electric pada 1892.
John Pierpont Morgan lahir di Hartford, Connecticut dari keluarga New England pada tanggal 17 April 1837. Kakenya adalah pendiri Perusahaan Asuransi Aetna, dan ayahnya, Junius Spencer Morgan adalah pedagang yang juga menjadi mitra di perusahaan perbankan perdagangan yang berbasis di London.
Setelah lulus dari sekolah menengah di Boston pada tahun 1854, Morgan belajar di Eropa. Kemudian dia kembali ke New York pada tahun 1857 untuk memulai karir keuangannya. Morgan pun terjun ke bisnis perbankan pada akhir 1850-an, dan pada 1871 membentuk kemitraan dengan bankir Philadelphia Anthony Drexel.
Selama akhir abad ke-19, periode ketika industri perkeretaapian AS mengalami ekspansi berlebihan dan persaingan yang memanas, Morgan terlibat dalam konsolidasi sejumlah rel kereta api yang keuangannya bermasalah.
Selama era JPMorgan, Amerika Serikat tidak memiliki bank sentral sehingga dia menggunakan pengaruhnya untuk membantu menyelamatkan negara dari bencana selama beberapa krisis ekonomi.
Tonton juga Video: Pemain Leeds United Pakai Kaus Sindir European Super League