Indonesia merupakan salah satu negara dengan mayoritas penduduk muslim terbesar. Selain itu, Indonesia juga jadi satu negara dengan kuota haji yang besar.
Namun tingginya permintaan masyarakat untuk ke Tanah Suci sering kali melebihi kuota dan menyebabkan antrean tunggu di beberapa daerah di atas 10 tahun. Semakin menunda maka akan semakin panjang antreannya.
Ada beberapa cara untuk mendapatkan porsi haji ini. Salah satunya dengan pembiayaan. Seperti PT CIMB Niaga Auto Finance (CIMB Niaga Finance) yang memberikan solusi mewujudkan ibadah rukun islam kelima serta memperluas segmentasi nasabah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktur Finance & Strategy CIMB Niaga Finance Imron Rosyadi mengungkapkan tingginya animo masyarakat dalam melaksanakan ibadah haji menjadi salah satu alasan produk pembiayaan ini dikeluarkan.
"Kami ingin mengakomodir tingginya animo masyarakat dalam melaksanakan ibadah haji," kata dia dalam keterangannya, Senin (26/4/2021).
Imron mengatakan CNAF Haji ini memberikan kemudahan untuk masyarakat muslim di seluruh Indonesia dalam memberikan fasilitas pengurusan porsi haji (PPH) sebesar dana setor awal, serta pengurusan pendampingan pendaftaran hingga mendapatkan nomor porsi haji.
Calon jamaah dapat melakukan pendaftaran langsung melalui Whatsapp Sahabat CNAF di nomor 081113206162 dengan persyaratan yang mudah (simple) cukup dengan menggunakan KTP dan NPWP.
Selanjutnya, calon jamaah akan mendapatkan pendampingan dari pendaftaran awal, pendaftaran ke Kemenag sampai mendapatkan nomor porsi haji.
CNAF Haji telah mendapatkan rekomendasi Dewan Pengawas Syariah tersertifikasi oleh Dewan Syariah Nasional dan memenuhi prinsip Syariah. Selain itu, CNAF Haji telah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam pelaksanaan pembiayaannya.
Pada kesempatan yang sama Presiden Direktur CIMB Niaga Finance Ristiawan Suherman menambahkan dengan, tersedianya pelayanan CNAF Haji dapat memberikan ketenangan dan kenyamanan bagi calon jamaah.
"Hal ini sekaligus wujud komitmen kami sebagai perusahaan pembiayaan yang mengutamakan customer experience," jelasnya.
Pada tahun lalu CNAF mencatat pendapatan sebesar Rp 854,97 miliar naik dbandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 735,16 miliar. Kemudian laba bersih tercatat Rp 224,8 miliar tumbuh dibandingkan periode tahun 2020 sebesar Rp 219,04 miliar.
Imbal hasil aset pada 2020 tercatat 6,98%, imbal hasil ekuitas 12,73%, pembiayaan bermasalah tercatat 1,52%, Beban Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO) 52,58%. Gearing ratio 0,66%. Net interest margin (NIM) 13,89%, rasio biaya pendanaan total aset kelolaan 1,52% dan pembiayaan bermasalah total kelolaan 0,98%.
(kil/fdl)