Penyesuaian biaya cek saldo dan tarik tunai di jaringan ATM Merah Putih dan ATM Link milik anggota Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) resmi ditunda. Penundaan dilakukan agar sosialisasi dapat diperluas sebelum kebijakan tersebut diterapkan.
Sebelumnya, Himbara yang beranggotakan Bank Mandiri, BRI, BNI, dan BTN mengumumkan per 1 Juni 2021 nasabah yang mengecek saldo dan tarik tunai dari ATM Link yang bukan milik bank penerbit kartu akan dikenakan biaya transaksi.
Rencana pengenaan biaya cek saldo dan tarik tunai itu mendapatkan respons dari nasabah salah satu bank Himbara, Muhammad Ihsan (26) mengaku tak keberatan jika nantinya kebijakan tersebut diimplementasikan. Menurut Ihsan, biaya tersebut merupakan hal yang wajar karena bank-bank lain selain anggota Himbara sudah memberlakukannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Himbara Tunda Penyesuaian Biaya ATM Link |
Apalagi, setelah tahu biaya tersebut hanya dikenakan jika menggunakan ATM bank Himbara selain penerbit kartu, Ihsan tak terlalu ambil pusing mengenai hal tersebut.
"Menurut saya sih wajar aja ya. Lagian kalau cek saldo kan bisa di Mobile Banking, gak usah ke ATM lah. Di bank lain (selain Himbara) setahu saya juga ada biayanya kalau (transaksi) di ATM lain, malah lebih mahal biayanya," kata dia.
"Ya kalau harapannya sih, biar makin bagus aja layanannya," imbuhnya.
Hal senada diungkapkan Vania Febriana (18) yang mengaku lebih sering cek saldo di Mobile Banking. Jadi, kebijakan biaya cek saldo dan tarik tunai di ATM Link dianggapnya tak memberatkan.
"Kalau bayar (cek saldo dan tarik tunai) ya ga masalah kayaknya. Kan bisa (cek saldo dan tarik tunai) di ATM Link nya bank kita (penerbit kartu) aja, gratis. Online (Mobile Banking) juga bisa kapan aja dan gratis juga, " ucapnya.
Sementara itu, Himbara menyatakan setelah perubahan tarif nanti diberlakukan, BRI, BNI, Mandiri dan BTN yang bergabung dalam layanan ATM Link memastikan layanan transaksi di ATM Link akan lebih baik. Dengan jaringan yang luas sampai ke area remote dengan dukungan lebih dari 45.000 ATM, Himbara dan Jalin ingin mengakselerasi inklusi dan literasi keuangan.
(mul/dna)