Pandemi COVID-19 masih terjadi di dunia termasuk di Indonesia. Kondisi ini sempat menekan kinerja seluruh sektor tak terkecuali sektor perbankan.
Namun dengan adanya program vaksinasi yang diharapkan mampu mengembalikan kondisi perekonomian, kehidupan dan kesehatan masyarakat Indonesia.
Salah satunya PT Bank Amar Indonesia Tbk (Amar Bank) sebagai perusahaan teknologi dengan lisensi perbankan dan bank digital murni dan fokus pada pengembangan mobile-only digital bank di Indonesia telah melalui kuartal I 2021 dengan baik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Himbara Tunda Penyesuaian Biaya ATM Link |
Presiden Direktur Amar Bank Vishal Tulsian menjelaskan akhir kuartal I 2021 kredit tercatat Rp 1,76 triliun tumbuh dibandingkan periode akhir 2020.
"Walaupun pertumbuhan ekonomi nasional tetap terkontraksi sebesar 0,74%, Amar Bank terus mendukung masyarakat dan UMKM yang membutuhkan pinjaman dengan tetap memperhatikan kualitas dari calon debitur," kata dia dalam keterangannya, Selasa (1/5/2021).
Perolehan dana pihak ketiga (DPK) tercatat Rp 3,3 triliun naik dibandingkan periode akhir 2020 sebesar Rp 2,9 triliun. Dengan ini likuiditas bank atau liquidity coverage ratio (LCR) pada kuartal I 2021 tercatat 1.681,39%.
Capital adequacy ratio (CAR) tercatat 37,63%. Kemudian net interest income (NII) sebesar Rp 82 miliar atau meningkat 37,39% dibanding periode kuartal IV 2020 yang tercatat Rp 60 miliar.
Vishal menjelaskan ke depan perseroan akan mengembangkan sistem, teknologi dan sumber daya manusia. Karena itu bank akan fokus melayani nasabah secara digital melalui produk Tunaiku dan Senyumku.
"Kami bekerja tidak hanya untuk menyediakan akses ke layanan perbankan, tetapi juga menciptakan pengalaman yang dapat memberikan dampak bagi kehidupan masyarakat," ujar Vishal.
(kil/dna)