PT Asabri (Persero) mencatatkan rugi bersih sebesar Rp 5,6 triliun pada 2020. Sedangkan kerugian pada 2019 adalah Rp 3,9 triliun, dan Rp 1 triliun pada 2018.
Sementara dilihat dari rugi komprehensif, angkanya adalah Rp 4,8 triliun di 2020, Rp 4,7 triliun di 2019, dan Rp 2,2 triliun di 2018. Total rugi komprehensif selama 3 tahun berturut-turut sebesar Rp 11,76 triliun.
"Kinerja keuangan 2018 sampai dengan 2020, tiga tahun terakhir kalau kami akumulasikan, Asabri mengalami rugi komprehensif Rp 11,76 triliun," kata Dirut Asabri, Wahyu Suparyono dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (9/6/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian posisi ekuitas Asabri sampai 31 Desember 2020 negatif Rp 13,3 triliun. Penyebab ekuitas menurun adalah akumulasi dari rugi bersih dan liabilitas yang meningkat.
Sedangkan sampai posisi Januari-April 2021, Asabri mencatatkan rugi bersih sebesar 1,46 triliun. Lalu jika dilihat dari sisi rugi komprehensif sebesar 1,3 triliun.
"Ada perbaikan laba komprehensif di bulan (Januari-April) ini adalah Rp 1,3 triliun karena ada pergerakan dari suku bunga aktuaria," jelas Wahyu.
Ekuitas perusahaan pun membaik menjadi negatif Rp 12 triliun. Kondisi tersebut juga disebabkan dampak dari perbaikan suku bunga aktuaria.
(toy/dna)